Follow Us

Masih Ingat Foto Ikonik 'Gadis Afganistan' yang Pernah Nongol di Kaver Majalah National Geographic 1985 Ini? Menurut Sosok Ini, Ada Kebohongan Besar di Baliknya

Moh. Habib Asyhad - Selasa, 11 Februari 2020 | 21:00
Sosok ini membongkar cerita di balik foto ikonik 'Gadis Afganistan' yang pernah nongol di kaver Majalah National Geographic.
Tangkap layar video Tony Northrup

Sosok ini membongkar cerita di balik foto ikonik 'Gadis Afganistan' yang pernah nongol di kaver Majalah National Geographic.

Suar.ID - Masih ingat foto ikonik 'Afghan Girl' yang pernah nongol di sampul majalah National Geographic pada 1985 lalu?

Belum lama ini, seorang fotografer membuka "borok" yang ada di balik pengambilan foto gadis itu.

Sang fotografer, Tony Northrup namanya, menyebut ada "yang salah" dengan keterangan dalam foto itu.

Tony Northrup berusia 11 tahun pada tahun 1985 ketika sebuah isu National Geographic tiba di depan pintu rumahnya.

Di sampul majalah itu terpampang foto seorang gadis dengan mata hijau yang tak terlupakan.

Beberapa dekade kemudian, Northrup sendiri berprofesi sebagai fotografer dan vlogger foto yang populer.

Pada 2019 lalu, dia memutuskan membuat video tentang gambar ikonik Steve McCurry tentang Sharbat Gula itu.

Termasuk bagaimana warna dan komposisinya menginspirasi jutaan orang, selain Northrup sendiri, untuk berbicara tentang keadaan para pengungsi.

Namun, ketika ia memulai penelitiannya, dia menyadari bahwa tidak ada yang tampak pada foto itu .

Dan dia tidak akan pernah bisa melihatnya dengan cara yang sama lagi.

Pada 27 Februari 2019, Northrup mempublikasikan video di saluran YouTube-nya.

Dalam video itu dia bilang, "Ini bukan kisah yang ingin saya ceritakan," merinci realitas suram dari apa yang telah dilakukan McCurry untuk mendapatkan foto itu pada tahun 1984.

Video itu diturunkan beberapa hari setelah tim McCurry "secara terbuka menuduh kami melakukan fitnah," kata Northrup kepada The Wire.

Tangkap layar video Tony Northrup

Kerudung dan lensa

Kita kembali ke tahun 1984.

Ketika itu McCurry yang bermarkas di Pakistan dipekerjakan sebagai jurnalis foto untuk National Geographic selama tahun-tahun awal perang Soviet di Afganistan.

Pada satu kesempatan, McCurry masuk ke sebuah sekolah agama Islam khusus perempuan yang ada di sana.

Di sana dia mengambil foto seorang siswa berusia delapan tahun bernama Sharbat Gula.

Dalam foto itu, Sharbat Gula tampak memiliki mata hijau yang tajam.

Dia mengenakan selendang merah marun yang compang-camping dan mengarahkan matanya ke kamera.

Pose itu kemudian "bertemu" dengan jutaan orang begitu gambarnya dimuat di sampul National Geographic Juni 1985.

Foto itu juga mengerek karier McCurry.

Gara-gara foto itu dia menjadi terkenal dan diakui dunia.

Tak hanya itu, foto itu juga--di kemudian hari--dikenal sebagai salah satu potret fotografis yang paling dikenal secara global yang pernah diambil.

Sementara itu, bagi para pembaca di Barat, foto itu adalah simbol Afghanistan--lokasi foto masih anonim--dan pengungsi yang berada dalam krisis.

Namun kisah di dalam majalah itu tidak mengatakan sepatah kata pun tentang Sharbat Gula.

Fotonya diberi keterangan, "Mata memburu [si gadis] menceritakan ketakutan seorang pengungsi Afghanistan".

Tetapi seperti yang diungkapkan Northrup, ketakutan di mata itu kemungkinan besar adalah ketakutan Steve McCurry.

Tujuh belas tahun setelah foto itu diterbitkan, McCurry bergabung dengan kru dari National Geographic Television & Film untuk mencari Sharbat Gula.

Sampul NG April 2002 tersebut berjudul ‘A Life Revealed’, mendokumentasikan bagaimana mereka menemukannya sementara juga membayar upeti romantis lebih lanjut untuk foto 1985.

Kisah 2002 menggambarkan Sharbat Gula sebagai anak yatim yang orangtuanya terbunuh dalam pemboman di Afghanistan.

Tapi menurut Northrup, itu salah besar.

Gula, menurut Northrup, mengatakan bahwa ibunya meninggal karena radang usus buntu dan bahwa ayahnya masih hidup ketika mereka pindah ke Pakistan.

Memang, saat diwawancarai pada tahun 2002, Sharbat Gula ditanya untuk pertama kalinya bagaimana perasaannya ketika foto itu diambil.

Dan untuk pertama kalinya, dia diizinkan untuk mengatakan: marah.

Yang tidak kita tahu, kepada siapa rasa marah itu ditunjukkan?

Ketakutan di matanya

Northrup menyatukan situasi di mana McCurry memotret Sharbat Gula, dan menawarkan beberapa hal mengejutkan yang mungkin sudah jelas bagi para editor National Geographic, dan bagi kita semua.

McCurry benar-benar orang asing bagi Gula.

Dan tidak pantas bagi seorang gadis dari budaya Pashtun tradisional untuk memperlihatkan wajahnya, berbagi ruang, melakukan kontak mata, lebih-lebih difoto oleh seorang pria yang bukan keluarganya.

Untuk foto itu, Gula dipindahkan ke lokasi yang berbeda dengan cahaya yang lebih baik dan latar belakang yang bersih.

Ketika McCurry masuk, dia melihat mata hijau tajam Sharbat Gula, meskipun dia berusaha menutupi wajahnya.

McCurry meminta guru kelasnya untuk menyuruhnya bekerja sama.

Setelah dipaksa untuk "biarkan dia memotretnya ... dia menurunkan tangannya" --dalam kata-kata McCurry sendiri --untuk mengungkap wajahnya.

"Dia berpose seperti tembakan glamor tahun 80-an," Northrup mengamati.

Dia memberi penjelasan begini: "bahu dimiringkan ke arah kamera, dahi ke depan, cahaya yang bagus untuk menerangi mata dan mengarahkan kontak mata - sesuatu yang dia tidak akan pernah lakukan."

McCurry, menurut Northrup, ingin mengambil lebih banyak gambar tetapi Sharbat Gula keburu melarikan diri.

Tidak ada bagian dari cerita tertulis yang menyebutkan narasinya atau bahkan namanya (yang tidak ingin diketahui McCurry).

Dia bahkan tidak meminta izin dirinya atau ayahnya untuk mempublikasikan gambar itu.

Ketika Sharbat Gula akhirnya melihat sampul yang akan membuat wajahnya terkenal di dunia, dia merasa, "gugup dan sangat sedih".

Ketika foto itu pertama kali diterbitkan pada tahun 1985 dan majalah itu diedarkan ke jutaan pembaca di seluruh dunia, hanya ada satu kalimat tentang dirinya.

"Mata memburu menceritakan tentang ketakutan seorang pengungsi Afghanistan".

Dikatakan dalam narasi itu bahwa matanya "mencerminkan ketakutan akan perang".

Ini salah, kata Northrup.

Ketakutan di matanya itu adalah ketakutan seorang siswi yang terganggu oleh seorang pria asing yang menginvasi ruangnya, batas-batas pribadinya, dan budayanya; dan pergi begitu saja tanpa bertanya siapa namanya.

McCurry dan National Geographic menjual gambar itu dengan harga cukup mahal.

Steve McCurry Studios memberi harga Sharbat Gula edisi cetak 20" x 24" dengan harga18 ribu dolar AS.

Hasil cetak yang lebih besar telah terjual sebanyak 178.900 dolar AS di pelelangan.

Sampai mereka kembali untuk cerita lanjutan pada tahun 2002, Sharbat Gula tidak menerima apa-apa.

elPadawan/Flickr CC BY-SA 2.0

Justru berbuah malapetaka

Kabar mengejutkan datang pada 2016 lalu saat Sharbat Gula ditangkap di Pakistan dengan tuduhan identitas palsu.

Dia menjalani 15 hari penjara dan kemudian dideportasi ke Afghanistan, jauh dari "kehidupan yang sangat baik di Pakistan".

Dia menyalahkan foto itu atas penangkapannya, dengan mengatakan: “Foto itu menciptakan lebih banyak masalah daripada manfaat. Itu membuat saya terkenal tetapi juga menyebabkan saya dipenjara. ”

Selain itu, hidupnya terus berada dalam bahaya.

Menjadi kover majalah menempatkannya pada risiko diidentifikasi oleh "orang Afghanistan yang konservatif yang tidak percaya wanita harus muncul di media."

Northrup menerbitkan ulang videonya dengan beberapa koreksi pada 8 Maret.

"Jurnalisme-foto bersalah atas pelecehan mengerikan sepanjang sejarah, sering mengeksploitasi orang miskin demi keuntungan dan selebriti," kata Northrup. (Ribhu/The Wire)

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest