Follow Us

Momen Mengharukan, Seorang Ibu Mengkarantina Dirinya Sendiri dan Menjauh dari Anaknya karena Merasa Dirinya Terjangkit Virus Corona

Adrie P. Saputra - Kamis, 06 Februari 2020 | 08:45
Seorang dokter mengisolasi dirinya sendiri karena merasa terserang virus corona.
SCMP

Seorang dokter mengisolasi dirinya sendiri karena merasa terserang virus corona.

Suar.ID - Para ibu akan selalu ingin melindungi anak-anak mereka, apa pun kondisinya.

Tetapi ada hambatan tertentu yang bahkan tidak dapat ditangani oleh para ibu.

Seorang ibu di Wuhan, China, tertangkap kamera menangis ketika dia meninggalkan barang belanjaan dan makanan di pintu putranya.

Dia tidak dapat memasuki ruangannya dan melakukan kontak fisik dengan putranya karena statusnya yang dikarantina.

Baca Juga: Hendak Merudapaksa Gadis Cantik, Pria Ini Langsung Lari terbirit-birit ketika Incarannya Mengaku Mengidap Virus Corona! Begini Ending Kisahnya

Video itu, yang dibagikan oleh South China Morning Post, menampilkan seorang ibu yang bekerja sebagai dokter.

Dia mengkarantina dirinya sendiri setelah dia curiga bahwa dia dan saudara perempuannya mungkin telah terjangkit virus corona.

Ibunya kemudian meninggalkan tas penuh makanan di luar pintu, bersikeras bahwa dia tinggal setidaknya 2 meter.

Ibunya terdengar menangis, "Tolong jaga dirimu baik-baik."

Baca Juga: Belum Ditemukan Vaksinnya, Ahli dari China Ini Malah Rekomendasikan Obat HIV untuk Cegah Penyebaran Virus Corona, Kok Bisa?

Beruntung bagi keluarga, mereka kemudian menemukan bahwa pada kenyataannya tidak memiliki virus corona.

Sang ibu telah mengambil langkah-langkah terbaik untuk memastikan keluarganya tetap aman dari virus.

Sebelumnya, satu anak balita menjadi korban lain dari virus corona dan harus dikirim untuk di karantina.

Video yang mengharukan diposting oleh akun Instagram @makassar_iinfo.

Seorang balita tampak sedih karena berada di ruang karantina.

Mengutip dari worldofbuzz.com, sang ayah memperhatikan anaknya dari ambang jendela, saat itulah sang balita berusaha meminta pelukan yang membuat sang ayah tak kuasa menahan tangis.

Video tersebut telah mendapat lebih dari 38 ribu suka.

Baca Juga: Belum Ditemukan Vaksinnya, Ahli dari China Ini Malah Rekomendasikan Obat HIV untuk Cegah Penyebaran Virus Corona, Kok Bisa?

Banyak netizen yang sedih dan ikut mengomentari video tersebut:

"Coba deh netijen yang kmrin seneng degan apa yang menimpa China, yang bilang azab lah dan syukuri mereka degan sumpah serapah, seenggaknya kalo pun kalian membenci jangan keluarkan kata2 buruk, doa2 yang buruk, ada bayi balita di sana yang gatau apa2 dan kena dampaknya trus kita sebagai sesama manusia seneng gtu? Bayangin kalo itu anak atau adek kita. Segitukah hati kita?" tulis akun @tiadewi21.

"Cepat sembuh de. Ade semangat ya lawan virus itu," tulis akun @eka_wahyuwardani.

"Kamu kuat dedek manis.... Tuhan menyertaimu," tulis akun @vivisimamora.

"Semoga Allah beri kekuatan nak untuk sembuh dan kembali sehat, aamiin," tulis akun @puterinurrrr.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan Coronavirus sebagai keadaan darurat global, situasinya memang mengerikan, tidak hanya bagi warga negara China, tetapi juga bagi populasi di seluruh dunia.

Diketahui, Virus Corona bermula di sebuah kota bernama Wuhan dan telah menjangkit ribuan jiwa di seluruh dunia.

Saat ini, sebagian besar kasusnya berada di China.

Baik kota besar maupun kecil di China, membatalkan transportasi umum dan menutup jalan untuk mencoba menghentikan penyebaran semakin meluas.

Presiden Xi Jinping berbicara setelah pertemuan darurat untuk memperingatkan penyebaran virus pembunuh semakin memburuk.

Baca Juga: 6 Zodiak Ini Paling Takut Merasa Terluka, Membuat Mereka Tak Segan Menyakiti Orang Lain Lebih Dulu

China menghadapi situasi yang sangat memprihatinkan lantaran petugas medis pun tak luput dari serangan wabah penyakit tersebut.

China mengatakan virus telah bermutasi dan dapat ditularkan melalui kontak manusia, sebagian besar mempengaruhi yang memiliki kekebalan tubuh rendah dan tua.

Shanghai telah menutup semua bioskop hingga 30 Januari sebagai upaya untuk mencoba dan menghentikan penyebaran virus mengerikan tersebut. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Source : scmp.com

Editor : Adrie P. Saputra

Baca Lainnya

Latest