Virus corona yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, ini telah mencapai setiap wilayah di daratan China.
Otoritas China telah menutup Kota Wuhan dan memberlakukan pembatasan transportasi untuk menekan penyebaran virus.
Orang-orang yang berada di Hubei pun diminta untuk bekerja dari rumah.
Virus ini memengaruhi ekonomi China, yang merupakan terbesar kedua di dunia, dengan semakin banyak negara yang mengimbau warganya untuk menghindari semua perjalanan yang tidak penting ke negara tersebut.
Ratusan warga negara asing dari Wuhan dievakuasi. Inggris, Australia, Korea Selatan, Singapura, dan Selandia Baru diperkirakan akan mengarantina seluruh pengungsi selama dua minggu untuk memantau gejala dan menghindari penularan virus.
Sekitar 250 warga negara Perancis dievakuasi dari Wuhan. Beberapa negara, seperti Hong Kong, Taiwan, bahkan Indonesia juga telah melarang warganya melakukan kunjungan ke China.
Hingga Sabtu (1/2/2020) pagi, sebanyak 25 maskapai penerbangan telah menangguhkan penerbangan setelah terjadi wabah virus corona di China.
Maskapai itu adalah, Air Canada, Air France, Air India, Air New Zealand, Air Seoul, Air Tanzania, American Airlines, British Airways, Cathay Pacific Airways, Delta Airlines, Egyptiair, El Al Israel Airlines, Ethiopian Airlines, Finnair, Kenya Airways, Lion Air, Lufthansa, Royal Air Maroc, Rwandair, SAS, Singapore Airlines, Turkish Airlines, United Airlines, United Parcel Service, dan Virgin Atlantic.
(Mela Arnani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Lebih Besar dari Wabah SARS pada 2003, Ini Alasan Virus Corona Lebih Sulit Diatasi