Flanker-E juga dapat membawa hingga tujuh belas ribu pon amunisi udara ke darat.
Secara historis, Rusia hanya menggunakan sedikit penggunaan amunisi berpemandu presisi (PGMs) dibandingkan dengan angkatan udara Barat.
Sensor dan Avionik
Perbaikan paling penting Su-35 atas pendahulunya mungkin dalam perangkat keras.
Hal ini dilengkapi dengan sistem penanggulangan elektronik Khiliny L175M yang kuat yang dimaksudkan untuk mendistorsi gelombang radar dan misil rudal.
Rangkaian radar pasif elektronik (PESA) radar IRBIS-E milik Su-35 diharapkan dapat bekerja baik melawan jet siluman.
Bahkan, menggunakan radarnya Su-35 diklaim mampu melacak hingga 30 target udara dalam jangkauan dari tiga sampai 402km.
Namun, radar PESA lebih mudah dideteksi dan macet daripada radar Active Electronically Scan Array (AESA) yang sekarang digunakan oleh jettempur Barat.
IRBIS juga memiliki mode udara ke daratan yang dapat menunjuk 4 target di permukaan tanah saat menggunakan amunisi berpemandu presisi.
Selain itu, sistem biasa namun penting seperti tampilan multi-fungsi dan avionik fly-by-wire juga telah diperbarui secara signifikan.
Saat ini, Angkatan Udara Rusia hanya mengoperasikan empat puluh delapan Su-35.
Cina telah memesan dua puluh empat Su-35 dan Indonesia juga terindikasi ingin membeli delapan tahun ini, meskipun penandatanganan kontrak telah berulang kali ditunda.