Follow Us

Terlalu Sibuk Mengurus Pasien yang Diduga Terinfeksi Virus Corona hingga Tak Bisa Pergi ke Toilet, Tenaga Medis di 'Kota Zombie' Ini Lakukan Hal yang Tidak Lazim!

Adrie P. Saputra - Rabu, 29 Januari 2020 | 14:00
Ilustrasi perawat.
Kolase World of Buzz

Ilustrasi perawat.

Suar.ID - Tidak semua pahlawan memakai jubah seperti Superman atau Batman.

Di tengah-tengah kekacauan wabah virus massal Wuhan, para tenaga medis saat ini jelas adalah pahlawan di dunia nyata.

Faktanya, situasi kasus coronavirus di Wuhan, China, telah meningkat dengan sangat drastis.

Tenaga medis bahkan tidak ada waktu untuk menggunakan toilet hingga akhirnya menggunakan popok laiknya bayi.

Menurut Business Insider, kota yang sekarang dijuluki "Zombieland" atau "Kota Zombie" itu menjalani karantina yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Kamis (23/1/2020), setelah wabah yang mengakibatkan rumah sakit lokal dibanjiri dengan pasien.

Baca Juga: Temukan Obat Penangkal Virus Corona, China Masih Diam Seribu Bahasa, Kenapa Ya?

Netizen telah memposting ke berbagai situs media sosial untuk memperlihatkan situasi di Rumah Sakit Wuhan, di mana orang-orang terlihat saling berjejalan di lorong-lorong sempit dan para dokter yang merawat pasien di lantai.

The Washington Post melaporkan bahwa staf medis pada dasarnya perlu mengenakan popok karena bykan hanya kekurangan waktu, itu juga agar mereka tidak perlu melepas alat pelindung mereka.

Melepas pelindung terlalu sering juga bisa membuat robek, yang akan menempatkan mereka pada risiko terkena virus.

Sejak wabah, ada kekurangan yang sangat rendah dari pakaian hazmat, namun rumah sakit telah berusaha untuk melakukan yang terbaik, bahkan menyediakan pasokan peralatan pelindung seperti masker dan kacamata pelindung.

Baca Juga: Padahal Virus Corona Telah Menewaskan 107 Korban Jiwa, namun Indonesia Masih Bersikeras Tak akan Batasi Kedatangan Turis asal China! Kenapa?

Candice Qin, seorang terapis yang berbasis di Beijing, mengatakan seorang dokter yang ia ajak bicara "sedih" dan mengisolasi dirinya di apartemen setelah mengetahui bahwa ia telah tertular penyakit dari pasiennya.

Dia bahkan tidak bisa memberi tahu orangtuanya karena dia"merasa tidak berdaya dan kesepian".

"Saya pikir ini merupakan tekanan bagi setiap dokter dan setiap perawat di Wuhan, baik secara fisik maupun mental."

"Kita tahu bahwa pasien khawatir, tetapi kita harus ingat bahwa dokter juga manusia," kata Qin.

Sebelumnya, China telah mengerahkan 450 staf medis militer, beberapa dengan pengalaman memerangi SARS atau Ebola ke kota pusat yang dilanda virus yang telah menewaskan puluhan orang, mengutip dari media pemerintah pada Sabtu (25/1/2020).

Petugas medis, yang tiba di Wuhan dengan pesawat militer Jumat malam, akan dikirim ke rumah sakit dengan sejumlah besar pasien yang terinfeksi, menurut kantor berita resmi Xinhua.

Baca Juga: Staf Medis Terinfeksi, Seorang Dokter di China Meninggal Akibat Terjangkit Virus Corona: Sistem Kesehatan Setempat Telah Kewalahan

Pemerintah bahkan telah memulai pembangunan rumah sakit khusus di Wuhan untuk menangani virus tersebut, dengan rencana untuk menyelesaikannya dalam waktu 10 hari yang mengejutkan.

Xinhua mengatakan tim militer terdiri dari para ahli kesehatan pernapasan, penyakit menular, pengendalian infeksi rumah sakit dan perawatan intensif.

Dalam sebuah tanda, pihak berwenang Wuhan merasakan tekanan, gubernur Hubei Jiang Chaoliang mengatakan dalam pertemuan Jumat bahwa Wuhan harus "melakukan segala upaya" untuk meningkatkan tempat isolasi.

Rumah sakit juga harus memastikan pasien "diterima tepat waktu", menurut sebuah pernyataan di situs web pemerintah.

Negara China kini memang sedang dalam kepanikan seputar wabah virus corona, banyak rekaman yang menunjukkan situasi rumah sakit yang memperlihatkan.

Sebuah video dramatis menunjukkan adegan kacau balau ketika kerumunan orang mengenakan masker sambil menunggu untuk diuji di sebuah rumah sakit Wuhan, tempat virus itu berasal.

Baca Juga: Dalam Setahun 65 Juta Penduduk Dunia akan Tewas karena Virus Corona yang Disebabkan oleh Kecerobohan China sendiri! Beginilah Penjelasan para Peneliti

Staf medis terlihat mengenakan pakaian pelindung penuh terlihat memberikan arahan sambil berteriak ketika pasien mencoba melewati antrian.

Dalam satu adegan, seorang pasien tampak jatuh sakit di kursi sementara seorang wanita yang berdiri bersamanya meratap dan bergetar dalam sebuah ketakutan yang nyata. (Adrie P. Saputra/Suar.ID

Source : worldofbuzz.com

Editor : Adrie P. Saputra

Baca Lainnya

Latest