Follow Us

Heboh! Muncul Kerajaan Baru Bernama 'Kandang Wesi' di Garut

Adrie P. Saputra - Sabtu, 25 Januari 2020 | 12:00
Nurseno SP Utomo, orang yang disebut sebagai Raja Kerajaan Kandang Wesi di Garut, Jabar.
Kompas.com

Nurseno SP Utomo, orang yang disebut sebagai Raja Kerajaan Kandang Wesi di Garut, Jabar.

Suar.ID - Setelah dihebohkan dengan berita tentang Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Sunda Empire di Bandung, dan Kesultanan Selaco di Tasikmalaya, kini viral mengenai keberadaan komunitas yang disebut-sebut sebagai kerajaan di Garut.

Adalah Kerajaan Kandang Wesi, kerajaan yang disebut-sebut ada di Garut, tepatnya berdiri di Kampung Cimareme, Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng.

Nurseno SP Utomo adalah orang yang disebut-sebut sebagai raja dari Kerajaan Kandang Wesi.

Ia mengakui telah mendengar soal berita keberadaan Keraton Agung Sejagat yang raja dan ratunya saat ini menjadi tahanan polisi.

Namun, dirinya membantah bahwa Kerajaan Kandang Wesi sama seperti Keraton Agung Sejagat. Sebab, dia tidak pernah mendeklarasikan diri sebagai raja.

Baca Juga: Petinggi Sunda Empire Tak Terima Kerajaannya Disebut Telah Membuat Keresahan oleh Kang Emil: Kebetulan yang Melakukan Keresahan itu Justru adalah Pejabat

Klarifikasi gelar raja

Gelar raja yang dimilikinya merupakan pemberian dari Maskut Thoyib, Ketua Forum Komunikasi Raja-Raja dan Sultan Nusantara tahun 2015.

"Itu penghargaan atas jasa saya mendirikan Padepokan Syahbandar Kari Madi (SKM) yang saya dirikan tahun 1998," katanya. Nurseno menjelaskan, Maskut Thoyib adalah kepala budaya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Pemberian gelar tersebut hanya sebagai gelar karena sebenarnya dirinya tidak pernah mendirikan kerajaan.

Pemberian penghargaan ini, menurut Nurseno, dilakukan di Taman Mini Indonesia indah dan disaksikan perwakilan keraton-keraton dan kesultanan di Indonesia dan pemerintah.

Baca Juga: Terungkap Fakta Terbaru Totok Santoso, Ternyata Inilah Sepak Terjangnya di Dunia Kerajaan Fiktif

Padepokan silat

Nurseno mengaku, dirinya hanya mendirikan sebuah padepokan silat. Namun, lokasinya berada di daerah yang menurut sejarah dan telah dibuktikan lewat penelitian pernah menjadi lokasi Kerajaan Kandang Wesi.

"Saya hanya jadi pemangku adat saja, untuk menjaga budaya yang ada," katanya.

Nurseno mengakui, dirinya memang mempunyai pengikut, yaitu para murid di padepokan silat.

Namun, tidak ada murid yang memanggilnya raja dan para murid juga tidak pernah merasa sebagai pengikut kerajaan.

Baca Juga: Kini Tak Lagi Berhak Disebut 'Yang Mulia', Pangeran Harry Beberkan Alasannya Mundur dari Anggota Kerajaan, Singgun Tak Ada Pilihan

Bantah ajarkan aliran sesat

Bagian dalam pendopo padepokan kandangwesi.
Kompas.com

Bagian dalam pendopo padepokan kandangwesi.

Nurseno pun membantah isu soal penyebaran aliran sesat di padepokannya yang sekarang disebut-sebut sebagai kerajaan.

Sebab, dirinya hanya mengajarkan soal seni beladiri yang menjadi adat dan kebudayaan bangsa Indonesia.

"Saya enggak pernah melarang orang shalat, apalagi sampai menyimpang dari ajaran agama, saya hanya mengajarkan beladiri yang jadi adat dan kebudayaan Indonesia," katanya.

Nurseno mengaku lahir dan dibesarkan di Desa Tegalgede.

Ia menyampaikan, saat ini memang ada padepokan miliknya di Kampung Cimareme, Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng.

Tempat ini pula yang sekarang diributkan sebagai kerajaan.

Baca Juga: Tanggapi Hebohnya Karaton Agung Sejagat, Ganjar Akan Ubah Jadi Tempat Wisata: Situsnya Diambil Oleh Desa, Terus Saya Kasih Nama Kerajaan, Nanti Bisa Jadi Wisata

Kerajaan Kandang Wesi

Jalan masuk kerajaan kandangwesi.
Kompas.com

Jalan masuk kerajaan kandangwesi.

Dari pantauan Kompas.com, tempat yang disebut Kerajaan Kandang Wesi berada di Kampung Cimareme.

Hanya saja, lokasinya berada di tepi perkampungan karena lahannya memang cukup luas, mencapai 1,5 hektar di sisi perbukitan. Sebuah gerbang kecil dibangun dan dilengkapi dengan pagar besi.

Dari gerbang, ada jalan berbatu yang menghubungkan gerbang dengan sebuah bangunan seperti pendopo yang dijadikan tempat berkumpul. Bangunan ini dibangun tanpa dinding.

Di samping bangunan tersebut, ada sebuah bangunan tembok kecil yang jadi kamar tidur. Sementara itu, sisa lahan lainnya ada tempat penyimpanan batu-batu yang diduga sisa peninggalan Kerajaan Kandang Wesi.

Ada juga sebuah mata air kecil yang biasa digunakan untuk mandi batin murid perguruan Syah Bandar Karimadi.

Selain itu, ada juga sebuah lapangan voli kecil, masjid kecil, dan sebuah ruangan tempat parkir mobil.

Seluruh lahan masih ditumbuhi pepohonan rindang sehingga tampak asri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Heboh Keraton Agung Sejagat, Kini Viral Kerajaan Kandang Wesi di Garut"

Source : Kompas.com

Editor : Adrie P. Saputra

Baca Lainnya

Latest