Follow Us

Muak Terus-terusan Dengar Rengekan Minta Uang Study Tour, Seorang Ayah Tega Cekik Anak Kandungnya Hingga Tewas, Coba Kelabuhi Polisi dengan Lakukan Hal Keji Ini

Rahma Imanina Hasfi - Jumat, 28 Februari 2020 | 09:15
(ilustrasi) pembunuhan
nakedsecurity.sophos.com via Tribunnews

(ilustrasi) pembunuhan

Suar.ID - Budi Rahmat (45), pelaku pembunuhan siswi SMP di Tasikmalaya yang tewas di drainase sekolahnya, Delis Sulistina (13) tertangkap.

Delis dibunuh ayah kandungnya sendiri karena kesal dimintai uang untuk biaya studi tour.

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto mengatakan, setelah membunuh anaknya Delis Sulistina (13), Budi Rahmat (45) memasukan mayat korban secara paksa ke gorong-gorong sekolahnya sekitar dua meter.

Baca Juga: Gelisah Sampai Keringat Bercucuran Saat Konferensi Pers, Seorang Menteri di Iran Terinfeksi Covid-19, Begini Kondisinya Sekarang

Pelaku memasukan jasad korban ke dalam gorong-gorong dengan menggunakan salah satu kakinya.

"Mayat korban saat dimasukan gorong-gorong dipaksakan oleh pelaku. Supaya tersembunyi ke dalam gorong-gorong itu, pelaku mendorong mayat korban pakai salah satu kaki mencapai 2 meter jaraknya dari mulut gorong-gorong itu," jelas Anom di kantornya, Kamis (27/2/2020).

Tujuan pelaku menyembunyikan mayat anaknya di gorong-gorong sekolahnya supaya dikira bahwa kematian anaknya karena kecelakaan.

Namun, aksinya tersebut terungkap oleh Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota yang terus melakukan penyelidikan.

"Hasil otopsi yang sudah diliput rekan-rekan sebelumnya berhasil mengungkap ciri-ciri kekerasan pelaku," ungkapnya.

Baca Juga: Berharap Orangtuanya CLBK, Dul Jaelani sampai Bujuk Ari Laso untuk Lakukan Ini saat Ahmad Dhani dan Maia Estianty Bertemu

Sebelum pelaku memasukan mayat korban ke gorong-gorong sekolah, lanjut Anom, mayat korban dibonceng pelaku menggunakan sepeda motornya dengan kedua tangannya terikat dengan posisi seperti memeluk saat naik motor di lokasi kejadian.

"Jadi pelaku sudah tahu setelah mencekik korban yang juga anak kandungnya itu telah tewas. Ditinggalkan kerja lagi baru dibawa ke gorong-gorong sekolahnya untuk disembunyikan," ungkapnya.

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Baca Lainnya

Latest