Mahfud juga berharap, kasus tersebut mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah.
Pasalnya, yel-yel tersebut berpotensi merusak keutuhan bangsa dan negara.
"Pembinaan dulu aja deh, dipanggil. Itu jangan-jangan gurunya agak bego kali! Dipanggil aja dulu siapa, masak ada yel begitu. Dilihat dulu, dipanggil pembina Pramuka-nya siapa," ujar Mahfud.
Sementara itu, usai menjadi pembicara di acara Dialog Kebangsaan di UII, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang KH. Mustofa Busri atau yang biasa dipanggil Gus Mus, mengaku sedih mengetahui kasus tersebut.
"Misalnya, kemarin saya baca itu, sakit sekali saya merasa. Kok ada Pramuka, kok yel-nya Islam yes, kafir no," ujar Gus Mus.
Menurutnya, tindakan tersebut seharusnya tidak dilakukan oleh pembina pramuka kepada generasi muda.
"Ada yang kafir itu opo? Itu urusannya apa dengan Pramuka, tidak ada urusan. Itu bodoh dan gendeng, wis gitu aja. Wong enggak ada hubungannya," ucap dia.
(Michael Hangga Wismabrata/Kompas.com)