Bayi ni kemudian dibunuh, dokter memberinya suntik mematikan sampai 17 kali baru bayi ini mati...
Ini kisah benar-benar terjadi di India...
Wallahu A'lam'
Bersama dengan informasi tersebut, disertakan juga video yang menunjukkan seorang bayi dengan kulit kekuningan pecah-pecah, mata merah dan mulut lebar.
Dalam video terlihat bahwa bayi itu tergeletak di rumput dan orang-orang hanya menontonnya.
Yang jelas, informasi yang menyertai beredarnya foto si bayi itu tidak benar.
Yang benar adalah, dari pemberitaan Kompas.com, bayi India itu memiliki kelainan genetik Harlequin Ichthyosis.
Lebih dari itu, banyak yang bertanya, kenapa bayi itu justru menjadi tontotan, alih-alih mendapat pertolongan?
Hal ini pun menarik untu ditelisik lebih jauh.
Apakah fenomena menonton bayi dengan sindrom Harlequin disebabkan oleh faktor yang sama dengan fenomena menonton orang kecelakaan?
Menjawab pertanyaan ini, Kompas.com menghubungi psikolog klinis dari Personal Growth, Kantiana Taslim.
Kepada Kompas.com, Kantiana mengatakan, fenomena menonton kecelakaan dengan menonton bayi dengan fisik aneh adalah dua hal yang agak berbeda.