"Enggaklah (meledak-ledak). Iklim di corporate kan beda sistemnya dengan sistem di birokrasi. Beliau meledak kan ketika melihat pelayanan publik di DKI itu memang banyak ngaco. Makanya beliau meledak-ledak. Sebelumnya, beliau kan nggak begitu. Gayanya beda. Saya yakin beliau bisa menyesuaikan dengan gaya yang ada. Kami yakin itu," ujar Arya.
Arya menambahkan, keberadaan Ahok di BUMN diyakini bakal membawa dampak positif setidaknya pada dua hal.
Pertama Ahok diyakni mampu mendorong pelayanan kepada masyarakat di sisi BUMN sehingga menjadi semakin baik.
Kedua, dari sisi transparansi bisnis diyakini akan semakin baik.
Pendapat Roy Suryo Mengenai Kemungkinan Jabatan Baru Ahok
Politikus Partai Demokrat, Roy Suryo menyayangkan jika Ahok hanya masuk sebagai Bos BUMN.
Semestinya, Ahok diangkat sebagai Menteri atau Wakil Menteri dalam kabinet.
"Kalau saya sayang. Kalau mau menunjuk, mestinya Ahok itu jadi menteri atau wakil menteri. Itu mungkin lebih mendobrak lagi," ujar Roy dalam program Dua Arah Kompas TV, Senin malam.
Baca Juga: Digadang-gadang Jadi Bos Pertamina, Ahok Bisa Kantongi 3,2 Miliar per Bulannya!
Roy Suryo mengaku secara hukum dan peraturan, masuknya Ahok ke BUMN tak menyalahi aturan.