Follow Us

Hubungan Sedang Memanas, Sriwijaya Air Pulangkan Seluruh Pegawai Bantuan dari Garuda Indonesia

Moh. Habib Asyhad - Sabtu, 09 November 2019 | 07:45
Lagi-lagi maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Garuda/GIAA) memutuskan hubungan kerjanya dengan Swijaya Air.
Tribunnews.com

Lagi-lagi maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Garuda/GIAA) memutuskan hubungan kerjanya dengan Swijaya Air.

Suar.ID - Hubungan Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air sedang panas-panasnya.

Salah satu imbasnya, seluruh staf bantuan dari Garuda Indonesia dipulangkan oleh Sriwijaya Air.

Pengacara sekaligus pemegang saham PT Sriwijaya Air itu juga menegaskan tidak bekerja lagi di Sriwijaya.

Hal ini sebagai buntut dari kisruh antara Sriwijaya Air Group dengan Garuda Indonesia Group.

Seperti diketahui, sebelumnya keduanya menjalin kerja sama operasional.

Namun belakangan justru pecah kongsi.

"Pihak Sriwijaya juga hari ini telah mengembalikan semua tenaga staf perbantuan dari Garuda Grup untuk tidak bekerja lagi di Sriwijaya," ujar Yusril dalam siaran persnya, Jakarta, Jumat (8/11/2019).

Yusril juga mengungkapkan pihaknya tengah menyiapkan langkah untuk mengakhiri kerja sama dengan Garuda Group.

Padahal semula, Sriwijaya Air mau menyelesaikan draf perpanjangan perjanjian kerja sama dengan Garuda setidaknya selama 3 bulan ke depan.

"Namun karena deadlock dalam menyusun Board of Directors (BoD) maka dalam rapat Jumat pagi ini, para pemegang saham memutuskan untuk mengambil langkah menghentikan kerja sama manajemen dengan Garuda Grup," kata Yusril Ihza Mahendra dalam keterangannya, Jumat (8/11/2019).

Sriwijaya Air putus hubungan dengan Garuda Indonesia.
Kompas.com

Sriwijaya Air putus hubungan dengan Garuda Indonesia.

Yusril menuturkan, nota pemberitahuan pengakhiran kerja sama itu telah dikirimkan ke pihak Garuda Indonesia, Citilink, dan GMF hari ini.

Tidak hanya itu, Sriwijaya juga memberitahu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

"Sriwijaya juga memberitahukan secara resmi Menteri Perhubungan bahwa manajemen Sriwijaya kini diambil alih dan dijalankan sendiri oleh Sriwijaya," ujarnya.

Adapun sebagai langkah awal pengakhiran kerja sama, para pemegang saham telah memutuskan mengangkat BoD Sriwijaya yang baru.

Seluruh BoD baru seluruhnya berasal dari internal Sriwijaya.

Sebagai langkah lanjutan, Yusril mengatakan pihaknya akan mengundang Garuda Grup untuk duduk satu meja membahas pengakhiran kerjasama yang sudah berlangsung selama setahun itu.

"Saya juga meminta agar BPKP dan auditor independen melakukan audit terhadap Sriwijaya untuk mengetahui kondisi perusahaan yang sesungguhnya selama di-manage oleh Garuda Grup," ungkapnya.

Sebab Putusnya Kerja Sama Yusril mengungkap, langkah penghentian kerjasama diambil karena adanya intruksi mendadak dari Garuda Group kepada semua anak perusahaannya, GMF, Gapura Angkasa, dan Aerowisata untuk memberikan pelayanan hanya jika Sriwijaya membayar di muka.

Garuda Indonesia larang MacBook Pro masuk ke dalam pesawat
iStock Editorial

Garuda Indonesia larang MacBook Pro masuk ke dalam pesawat

"Kalau kamis kemarin tidak bayar cash dimuka, diperintahkan agar tidak memberikan pelayanan service dan maintenance apapun kepada Sriwijaya," cerita dia.

Untuk itu kata Yusril, Sriwijaya menolak perubahan sistem pembayaran tersebut.

Dia menganggap pembayaran tidak adil (unfair) dan sengaja ingin melumpuhkan Sriwijaya.

Akibat instruksi mendadak itu, terjadi kekacauan pada sebagian besar penerbangan Sriwijaya hari kemarin.

Sriwijaya akhirnya berusaha keras untuk mengaktifkan seluruh rute penerbangannya sendiri.

"Sejak kemarin Sriwijaya berusaha keras untuk mengaktifkan seluruh rute penerbangannya sendiri atau dengan bekerja sama dengan pihak lain di luar Garuda Grup," ucap Yusril.

"Sriwijaya kembali mengaktifkan sendiri layanan servis pesawat, line maintenance, groundhandling dan catering sendiri tanpa kerjasama dengan Garuda," imbuhnya.

Namun hari ini, Jumat (8/11/2019), seluruh rute penerbangan Sriwijaya kembali normal.

Seluruh peralatan line maintenance dan spare parts pesawat milik Sriwijaya yang selama ini digudangkan oleh Garuda Grup pun telah diserahkan kembali kepada Sriwijaya.

"Intinya, Sriwijaya menganggap kerjasama dengan Garuda Grup selama ini merugikan kepentingan Sriwijaya karena terlalu banyak konflik kepentingan antara anak-anak perusahaan GA dengan Sriwijaya," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisruh, Sriwijaya Air Pulangkan Seluruh Staf Bantu Garuda Indonesia"

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest