"Tetapi dia berkata: 'Jika saya tidak pergi, keluarga akan tetap dalam situasi yang sangat sulit karena hutang besar'," kata Van Thin.
"Jadi dia mengambil risiko dan memutuskan untuk pergi, dan kita harus setuju," lanjutnya.
Mengutip dari Metro, ia terakhir berkomunikasi dengan keluarganya pada Selasa (22/10).
Dalam pesan teks yang dikirim Pham Tra My mengatakan dia tak bisa bernapas.
Dan keesokan harinya 39 mayat ditemukan dalam kontainer.
Kepada keluarganya Tra My mengungkapkan si penyelundup memilih jalur penyeberangan dengan 'rute yang aman'.
Van Thin mengira putrinya akan melakukan perjalanan dengan pesawat terbang atau mobil.