Follow Us

Sekarang Jadi Menteri Jokowi, Ternyata 2 Pria Ini Penggagas Nama Detasemen 81, Pasukan Elite yang Kerjanya Secepat Kilat!

Adrie P. Saputra - Kamis, 24 Oktober 2019 | 13:43
Personel Gultor 81 Kopassus
Istimewa

Personel Gultor 81 Kopassus

Suar.ID - Detasemen 81/Antiteror adalah pasukan antiteror Komando Pasukan Sandhi Sudha (Kopassandha/Kopassus) yang dibentuk melalui perjuangan yang berat.

Untuk membentuk pasukan elit itu, dua Perwira Remaja Kopassandha yang kini menjadi menteri Jokowi harus melalui perjuangan yang cukup berat.

Luhut Binsar Panjaitan yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, masa mudanya ternyata pernah ikut ambil bagian dalam cikal bakal Detasemen 81/Antiteror.

Kala itu, Mayor Luhut Binsar Panjaitan dan Kapten Prabowo Subianto, pada tahun 1982 dikirim ke Jerman Barat untuk menjalani pendidikan di satuan antiteror Grenzschutzsgruppe 9 (GSG-9).

Baca Juga: Suaminya Pecati Anggota TNI yang Istrinya Nyinyiri Penusukan Wiranto, Beginilah Watak Diah Erwiany, Bukan Perempuan Sembarangan, Bapaknya Juga Orang Sangar

Satuan GSG-9 sudah memiliki banyak prestasi dalam operasi pembebasan sandera dan penganganan antiteror lainnya, meski sepak terjangnya dalam penugasannya sangat jarang diberitakan.

Tapi untuk menjalani pendidikan di GSG-9 yang sangat sulit berat tidak mudah dan biasanya siswa yang lulus hanya 20%.

Artinya 80% siswa lainnya dipastikan gagal dalam pendidikan dan bagi siswa yang gagal itu tidak ada kompromi sama sekali.

Pendidikan antiteror di GSG-9 berlangsung selama 22 minggu.

Baca Juga: Mengaku Berdarah TNI dan Polri, Begini Balasan Angkuh Istri Mantan Dandim Kendari ketika Diingatkan soal Postingan Nyinyirnya

Dalam 13 minggu pertama mata pendidikan meliputi tugas-tugas pokok kepolisian, masalah hukum, kemampuan menggunakan berbagai jenis senjata dan seni beladiri karate.

Setelah 13 minggu pendidikan yang diberikan merupakan ketrampilan pasukan antiteror yang mahir bertempur di darat, laut, dan udara, serta tempat-tempat ekstrem lainnya.

Mayor Luhut dan Kapten Prabowo ternyata bisa lulus dari pendidikan GSG-9 dengan prestasi yang memuaskan.

Ketika Asisten Intelijen Hankam/Kepala Pusat Intelijen Strategis Letjen TNI LB Moerdani membentuk pasukan Detasemen 81/Antiteror Kopassandha, Mayor Luhut kemudian diangkat sebagai Komandan dan Kapten Prabowo sebagai Wakil Komandan.

Nama Detasemen 81/Antiteror ternyata diciptakan sendiri oleh Mayor Luhut dan Kapten Prabowo sewaktu menghadap Panglima ABRI Jenderal TNI M Jusuf.

Alasannya adalah Detasemen Antiteror dibentuk tahun 1981.

Jenderal M Jusuf ternyata setuju dengan penamaan Detasemen 81/Antiteror, tapi ia ternyata memiliki alasan sendiri yang unik.

Menurut Jenderal M Jusuf penamaan Detasemen 81/Antiteror sudah betul karena angka 81 jumlahnya 9.

"Pesawat Hercules yang selalu saya gunakan mempunyai call sign A-1314."

"Jumlah angkanya juga 9. Angka paling bagus itu," ujar Jenderal M Jusuf seperti dikutip dalam buku Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, Hendro Subroto, Penerbit Buku Kompas, 2009.

Dalam perkembangannya Detasemen 81/Antiteror Kopassandha kemudian berubah menjadi Sat Gultor 81/Kopassus, lalu berubah lagi menjadi Sat-81 Kopassus.

Source : kompas, intisari

Editor : Adrie P. Saputra

Baca Lainnya

Latest