Follow Us

Spongebob Tidak hanya Berurusan dengan KPI, di Negara Asalnya pun Terdapat Polemik Serupa!

Ervananto Ekadilla - Rabu, 18 September 2019 | 17:00
Spongebob Squarepants dan Patrick Star.
Kompas.com

Spongebob Squarepants dan Patrick Star.

Suar.ID - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) baru-baru ini memberikan sanksi kepada 14 program siaran yang dianggap melanggar aturan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS) KPI Tahun 2012.

Hal ini terbukti lewat surat peringatan edaran yang diterbitkan oleh KPI pada Kamis (5/9/2019).

Satu dari empat belas program tersebut adalah tayangan animasi Big Movie Familiy: The Spongebob Squarepants Movie.

Dikutip dari New York Times, serial animasi ini memulai debutnya pada tahun 1999.

Baca Juga: Promo Film-nya dan SpongeBob Kena Tegur KPI, Sutradara Joko Anwar Ungkap Kekesalan: Lembaga Itu Enggak Layak Dipercaya #BubarkanKPI

Serial kartun ini dibuat dan dikembangkan oleh Stephen Hillenburg, seorang animator yang sebelumnya bekerja sebagai pengajar dalam ilmu kelautan.

Berselang dua dekade kemudian, acara ini masih tayang dan menjadi favorit baik di kalangan keluarga, baik itu anak-anak maupun dewasa.

Keberhasilan ini membuat Spongebob menjadi seri terpanjang yang pernah ditayangkan oleh Nickelodeon.

Spongebob juga beredar dalam berbagai versi, seperti: video game, buku komik, dan dua film adaptasi.

Baca Juga: Kerap Bantu Veronica Tan Jualan Daging, Putra Sulung Ahok Baru-baru Ini Terlihat Jalani Pengobatan di RS, Sakit Apa?

Film pertama berjudul The Spongebob Squarepants Movie yang diluncurkan pada tahun 2004, kemudian film kedua yang tayang pada tahun 2015 berjudul The SpongeBob Movie: Sponge Out of Water.

Kemudian film terakhir rencananya akan tayang pada tahun 2020 mendatang.

Meski mendulang kesuksesan, namun tayangan ini juga menuai kontroversi, di AS yang notabene merupakan negara asalnya.

Begini kontroversi Spongebob di negara asalnya:

Kontroversi Pemecatan

Spongebob depresi karena menjadi pengangguran setelah dipecat dari Krusty Krab.
Wikipedia

Spongebob depresi karena menjadi pengangguran setelah dipecat dari Krusty Krab.

Tayangan ini mendapatkan kritik saat Spongebob dipecat dari pekerjaannya di Krusty Krab pada 2013.

Saat itu, kaum liberal dan konservatif menganggap serial itu bertujuan untuk membuat pernyataan tentang undang-undang perburuhan dan program sosial.

Baca Juga: Bak Pahlawan! Bocah 6 Tahun Ini Meningal Dunia Usai Berusaha Menyelamatkan Kakeknya Dari Kobaran Api yang Melahap Rumahnya

Pemanasan Global

Spongebob sedang membakar ban yang diduga mengakibatkan pencemaran di lautan.
Wikipedia

Spongebob sedang membakar ban yang diduga mengakibatkan pencemaran di lautan.

Pada tahun 2011, program Fox & Friends menyerang Nickelodeon dan Spongebob karena dianggap mendorong agenda pemanasan global.

Dikutip dari Media Matters, Fox News berulang kali mengkritik buku dan video Spongebob Squarepants tentang pemanasan global buatan manusia karena tidak memberitahu anak-anak bahwa hal tersebut adalah fakta.

Namun pada kenyataannya, hal tersebut tidak memancing kontroversi di kalangan ilmuwan.

Baca Juga: Viral Video Emak-emak Adu Mulut Kemudian Lanjut Baku Hantam Gara-gara Rebutan Rendang di Kondangan!

Mengganggu Kemampuan Anak

Terdapat beberapa pandangan bahwa Spongebob Squarepants diduga berpengaruh buruk terhadap kecerdasan anak.
Wikipedia

Terdapat beberapa pandangan bahwa Spongebob Squarepants diduga berpengaruh buruk terhadap kecerdasan anak.

Kontroversi lain datang saat peneliti dari University of Virginia ketika mereka menerbitkan laporan yang diunggah di Jurnal Pediatrics pada tahun 2011.

Studi tersebut menunjukkan, setelah 9 menit menonton tayangan Spongebob, kemampuan anak-anak berusia 4 tahun secara signifikan dapat terganggu dibandingkan dengan anak-anak yang menikmati pertunjukan lain.

Pejabat dari Nickelodeon menolak temuan tersebut, dengan mengatakan bahwa anak-anak dibawah 6 tahun bukanlah target audiens dari tayangan Spongebob Squarepants. (Ervananto Ekadilla/Suar.ID)

Source : New York Times, wikipedia

Editor : Adrie P. Saputra

Baca Lainnya

Latest