"Lebih kurang 300 hektare lahan sudah terbakar di sana (Berau)," ungkap Shahar, Selasa (10/9/2019).
Hingga kini, tim masih pemadaman di lokasi dengan menerjunkan 60 orang dari Masyarakat Peduli Api (MPA) di setiap desa terdekat dan bantuan tim dari lokasi.
Kepala Koordinator Teknisi (Kapoksi) Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Samarinda, Aliansyah mengatakan asap kiriman mulai mengepung Samarinda sejak Jumat (13/9/2019).
"Kemungkinan asap meningkat terus hingga beberapa hari ke depan. Kita kena imbas karena deteksi kami asap di Kaltim lebih banyak dapat kiriman dari Kalbar dan Kalsel lewat arah dari selatan," kata Aliansyah, Sabtu (14/9/2019).
Untuk itu masyarakat diimbau agar mengurangi aktivitas diluar rumah. "Apabila keluar silahkan gunakan masker," imbaunya.
Karhutla bukan hanya berdampak pada pekatnya udara di Kalimantan, namun juga banyak binatang yang mati akibat karhutla tersebut.
Pasalnya, di sosial media Twiiter banyak beredar foto hewan-hewan liar yang berada di kawasan hutan ditemukan mati akibat karhutla.
Hal ini diketahui Gridhot.ID dari cuitan akun @PakatDayak yang membagikan foto ular yang ditemukan mati dalam kondisi gosong.
Baca Juga: Gara-gara Mimpi Buruk, Wanita Ini Lakukan Cara Ekstrem Untuk 'Menyelamatkan' Cincin Pertunangannya
"Bukan hanya membawa celaka bagi manusia, kebakaran lahan dan hutan ini juga jadi petaka bagi marga satwa... Cc @jokowi..." tulis @PakatDayak seperti dikutip Gridhot.ID, Sabtu (14/9/2019).