Follow Us

Beginilah Sosok B.J. Habibie ketika Masih Muda, Penyendiri hingga Hobi Membaca Buku, Tidak Pernah Nganggur apalagi Ngeluyur

Ervananto Ekadilla - Kamis, 12 September 2019 | 06:30
Almarhum B.J. Habibie ketika masih muda.
Intisari.Grid.ID

Almarhum B.J. Habibie ketika masih muda.

Suar.ID - Meskipun B.J Habibie kini telah tiada, namun sosoknya akan menjadi panutan bagi masyarakat Indonesia sepanjang masa, baik itu muda maupun tua.

Sejak ia masih muda, B.J Habibie memang sudah menjadi panutan bagi teman-teman sebayanya.

Namun siapa sangka bahwa ia merupakan sosok yang penyendiri.

Iya memang, sejak masih muda B.J. Habibie memang senang menyendiri.

Dia tak pernah ambil pusing dengan keadaan di sekelilingnya.

Ia juga tak terpengaruh oleh teman-teman yang selama di Jerman bersikap santai.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, Presiden Ke-3 RI BJ Habibie Meninggal Dunia

Santai yang dimaksud terkait dengan status beasiswa teman-temannya yang tidak mengikat, tidak seperti dirinya.

"Saya tidak merasa lebih pintar, tidak merasa lebih bodoh, tidak merasa iri dan juga tidak mengganggu. Memang dari kecil saya bermain sendiri,” ujarnya, dikutip dari Majalah Hai edisi 10 Agustus 1982.

Sendiri, tapi bukan berarti tak bisa bergaul.

Habibie tetap bergaul dengan teman-teman yang lain.

Baca Juga: Cucu BJ Habibie, Melanie Subono Meradang Perihal Beredarnya Kabar Hoaks Eyangnya Meninggal: 'Terkutuklah Kalian'

"Kalau sedang sendiri, bukannya saya memikirkan problem sendiri. Saya berjam-jam membaca filsafat dan sajak-sajak, dalam bahasa apa pun," kenangnya.

Tapi setelah itu dia pun dapat melanjutkan selama berjam-jam lagi membaca buku mekanik dan menelaah persoalan tertentu.

Karenanya tidak ada kegairahan untuk pergi dansa, nonton maupun keluyuran.

Namun Habibie mengaku dirinya tidak menutup pintu jika ada undangan untuk pesta, baik acara ulang tahun maupun dansa.

"Kalau di situ ada dansa, ya saya dansa. Masak orang dansa saya di pojok saja? Suruh nyanyi, ya, nyanyi. Suruh cuci piring, ya, cuci piring,” kenang Habibie.

Almarhum B.J. Habibie.
Kolase Tribunnews dan Intisari

Almarhum B.J. Habibie.

Baca Juga: Bukan yang Pertama, BJ Habibie sudah 6 Kali Dikabarkan Meninggal Dunia Sejak 2012

Namun, pernah suatu kali saat sedang pesta, Habibie muda mengingat mobilnya yang rusak.

Dia malah asik mengalkulasi kebutuhan untuk perbaikan.

“Pulang-pulang bongkar mobil, masuk ke kolong, selesai,” paparnya.

Selesai membongkar mobil, Habibie akan segera masuk rumah.

Baca Juga: Senyum Terukir di Wajah Habibie Kala Keluarga datang Beri Kejutan Ulang Tahun yang ke-83

Saat melihat surat kabar, dia akan fokus sejenak pada koran.

Namun, saat ‘santai’ itu pun bisa tiba-tiba diselingi oleh ingatan tentang persoalan kantor atau kapal terbang, atau persoalan dari kawan.

“Jadi tidak pernah ngluyur, nganggur, kecuali kalau tidur. It's True," ujar Habibie.

Habibie memang pemikir, namun tak mengurangi kesempatan untuk terjun ke dalam politik, bahkan sejak ia masih menjadi mahasiswa di Jerman.

Ia pernah terpilih sebagai ketua perhimpunan pelajar di Aachen.

Di situlah terlihat, walau senang menyendiri, dia tak bersifat individualistis.

"Kalau individualistis, tak mungkin toh?" (Ade Sulaeman/Intisari.Grid.ID)

Artikel ini telah tayang di Intisari.Grid.ID dengan judul Habibie Muda, Penyendiri yang Tidak Pernah Ngluyur dan Nganggur, Kecuali Kalau Tidur

Source : Intisari, Majalah HAI

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest