Suar.ID - Beberapa saat lalu, Tantri Kotak diketahui saat ini tengah mengandung anak keduanya.
Melalui akun Instagram pribadinya, ia membagikan kabar kehamilan keduanya tersebut.
Namun, dalam foto yang diunggahnya tersebut ia mengungkapkan bahwa di kehamilannya ini diduga positif toxoplasma.
Melansir dari vlog-nya di kanal YouTube Sisi Lain Tanarda, Kamis (21/8/2019), Tantri secara pribadi menceritakan secara keseluruhan tentang kehamilan keduanya yang diduga positif toxoplasma.
Awalnya, saat usia kehamilannya memasuki 7 minggu, Tantri melakukan tes laboratorium.
Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada infeksi atau penyakit di badannya.
"Di hari yang sama (saat periksa kandungan) aku disuruh cek sama dokter untuk mengetahui ada infeksi apa di dalam badan aku," jelasnya.
Usai dites, Tantri mengakui dirinya sempat lupa untuk mengambil dan memeriksa hasil tes labnya.
"Udah dites aku tuh lupa nggak minta hasil labnya, baru inget sebulan kemudian."
"Dan ternyata positif Toxo, jadi kalau IGG toxo positif dengan konsentrasi 75,9 yang standarnya harus kurang dari 3,0, aku 75,9 itu tinggi banget," terang Tantri.
Mengetahui kehamilannya positif toxo, Tantri pun mencari tahu tentang penyakit tersebut.
Melansir dari hellosehat.com, Toksoplasmosis atau infeksi toxoplasma adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh parasit Toksoplasma gandii.
Toksoplasma gandii adalah parasit yang menumpang hidup pada hewan seperti kucing, anjing, kelinci, kambing, atau babi yang dapat ditemukan pada feses hewan-hewan tersebut.
"Di rumah ini tidak ada binatang peliharaan apapun. Jadi jangan menyalahkan binatang-binatang," jelas Tantri.
Ia dan suami, menekankan pada poin kebersihan.
"Jadi kita nggak bisa salahin wah ini gara-gara kucing. Jadi piasa burung boleh, ngga juga. Jadi poinnya adalah bersih," ungkap Arda.
Tantri menyebutkan parasit penyebab toxoplasma juga bisa terjangkit pada daging mentah atau yang dimasak setengah matang.
"Aku mikir selama beberapa hari kemarin, sebelum hamil aku memang sering banget makan daging. Terus kita juga nggak tahu daging itu sudah terkena atau infeksi atau belum," jelas Tantri.
"Jadi virus itu bisa hingga ke siapa aja, tapi kalau tubuh ini punya antibodi yang bagus, virusnya bisa dilawan," tambah Arda.