Follow Us

Koma dan Divonis Nyawanya Tak Tertolong Lagi, Remaja Ini Menangis Saat Mendengar Doa Ibuya dan Perlahan Pulih

Rina Wahyuhidayati - Jumat, 12 Juli 2019 | 11:35
Koma dan Divonis Nyawanya Tak Tertolong Lagi, Remaja Ini Menangis Saat Mendengar Doa Ibuya dan Perlahan Pulih
Kolase Daily Mail dan India Today

Koma dan Divonis Nyawanya Tak Tertolong Lagi, Remaja Ini Menangis Saat Mendengar Doa Ibuya dan Perlahan Pulih

Suar.ID - Seorang remaja laki-laki dinyatakan telah meninggal oleh dokter dan keluarga pun telah menyiapkan pemakaman.

Gandham Kiran (18) dilaporkan koma minggul lalu setelah divonis mengidap hepatitis B positif, seperti diberitakan India Today (10/7/2019).

Ia dirawat di sebuah rumah sakit swasta dan dokter mengungkapkan kondisi remaja asal Telangana, India ini terus memburuk.

Pada 3 Juli 2019, dokter mengatakan kepada ibu Kiran, Sidamma bahwa putranya telah mengalami mati otak.

Baca Juga: Kisah Pilu, Berawal dari Penculikan, Seorang Anak Ditemukan Tergeletak Bersimbah Darah Bersama Jenazah Ayahnya

Tak dapat disembuhkan dan akan berakhir dengan kematian.

Persiapan pemakaman
India Today

Persiapan pemakaman

Sidamma yang sehari-hari bekerja sebagai buruh itu merasakan kesedihan luar biasa sat mengetahui nasib putranya.

Namun, Sidamma enggan menyerah.

Baca Juga: Pria Ini Temukan Benda Langka Senilai Rp 56 Miliar saat Menyembelih Babinya, Mendadak Kaya Nih?

Bahkan ketika dokter menyarankan untuk melepas semua alat penipang hidup yang melekat di tubuh Kiran.

Sebab tanpa bantuan alat-alat medis, Kiran dipastikan tak akan hidup lagi.

Doa Ibu

Larut malam pada tanggal 3 Juli, Sidamma berdoa di samping putranya yang terbaring koma.

Ditengah-tengah doa itu Sidamma melihat air mata mengalir dari mata Kiran yang masih terpejam.

Ia pun segera memanggil petugas medis yang berjaga untuk memeriksa kondisi Kiran.

"Denyut nadinya sangat samar. Saya segera menghubungi dokter yang menanganinya dan memberi tahu kondisi anak tersebut," kata Rajababu Reddy, petugas medis.

"Dia meminta saya untuk memberi empat suntikan kepada pasien," sambungnya.

Kondisi Kiran pun perlahan membaik dan terus menunjukkan perkembangan positif beberapa hari setelahnya.

"Dia mulai menunjukkan peningkatan. Pada 7 Juli kondisinya telah stabil dan sekarang membaik secara signifikan. Dia bahkan sudah bisa berbicara dengan ibunya," tutur Reddy.

Bagi Reddy peristiwa ini adalah keajaiban pertama yang ia saksikan.

Sidamma yang merupakan ibu tunggal tak dapat berhenti mengucapkan syukur atas pulihnya Kiran.

Ia seorang diri membesarkan Kiran setelah suaminya meninggal pada 2005 silam.

Peristiwa haru itu kini menjadi pembicaraan di kota Telangana.

Orang-orang menyebutnya sebagai keajaiban doa ibu.

Bagaimana menurutmu?

Baca Juga: Liburan Berubah Petaka, Bayi 18 Bulan Jatuh dari Jendela Lantai 11 Kapal Pesiar, Menghantam Lantai Beton

Source : Daily Mail, India Today

Editor : Rina Wahyuhidayati

Baca Lainnya

Latest