Ia juga berharap anak bungsunya ini bisa pulang dan menjenguknya.
Demi memudahkan nenek Nyami untuk mengingat sejak kapan anakny apergi, ia menghitung berapa kali lebaran tanpa sang anak bungsunya ini.
"Saya ngitungnya lebaran. Usia saya sudah 98 lebaran, kalau anak saya sudah 20 lebaran ini tidak pulang," katanya pelan.
Nenek Nyami saat ini masih menggunakan rumah yang dibangun bersama suaminya yang telah lama meninggal.
Keadaan rumahnya ini sudah nampak menyedihkan, karena hanya terbuat dari kayu dan bambu yang kini sudah nampak rapuh.
Nenek Nyami juga menceritakan bahwa kelima anaknya dilahirkan di dalam rumah yang dibangunnya bersama suaminya itu.
Kemudian Sani anak pertamanya membangun rumah tepat di sebelahnya.
Kini rumah itu sudah ditinggali Sani bersama cucu dan cicitnya.
"Anak pertama Sani, yang kedua namanya Surati, yang ketiga namanya Surya, yang keempat namanya Karsito, dan yang bungsu itu namanya Larsito."
"Empat anak saya semua disini. Hanya Larsito yang merantau," ucapnya.