Dalam Fortean Times edisi musim gugur 1979, Robert Schadwal mengumpulkan dan menulis bukti-bukti laporan terpercaya atas kejadian yang menimpa si tukang kayu Lewis di tahun 1859 itu sebagai berikut:
"Ketika saya letakkan tangan saya di bawah leher, hampir saya tidak percaya, yang saya temukan adalah ikan kecil! Pada saat itu juga baru saya tersadar. Sebagian permukaan tanah telah tertutup pula oleh ikan-ikan kecil. Saya raih topi di kepala, dan ... astaga, pinggiran topi itu pun telah dijejali ikan serupa yang masih menggelepar-gelepar."
Bahkan buku teks bangsa Yunani kuno pun ada yang bercerita tentang hujan ikan. Deipnosophistai ditulis oleh Athenaeus pada abad kedua Masehi.
Baca Juga: Bocah Laki-laki Dihukum Telanjang di Jalan Oleh Ibunya Gegara Pegang Pantat Gadis
Buku ini sebenarnya kumpulan karangan 800 penulis yang dalam salah satu babnya menceritakan:
"Saya yakin, itu benar-benar hujan ikan, seperti yang dialami Phoenias dan diceritakan dalam buku keduanya, Eresian Magistrates. Phoenias mengatakan,di daerah Chersonesus pernah terjadi hujan ikan selama tiga hari berturut-turut."
GARA-GARA ANGIN?
Ikan-ikan yang jaruh dari langit - dalam arti sebenarnya - memang pernah terjadi dan merupakan fenomena.
Mengenai asal-muasalnya, salah satu jawaban yangmasuk akal mungkin: ikan-ikan itu terbawa angin tornado, puting beliung, atau bisa juga angin puyuh.
Logikanya, hembusan angin-angin mahadahsyat itu "mengangkut" segerombolan ikan di laut atau danau sampai membumbung tinggi, hingga pada suatu waktu jatuh kembali ke bumi bersama hujan.