"Jika Anda mempromosikannilai-nilai banci, itu adalah malapetaka bagi negara kami," Tang Haiyan mengatakan kepada Los Angeles Times tentang kebangkitan K-pop di China.
Tang yakin bahwa laki-laki adalah pilar keluarga dan negara, tetapi ia khawatir generasi penerusChina tidak akan dapat memenuhi perannya karena pengaruh luar yang dipromosikan oleh media.
Idola pop yang terinspirasi oleh K-pop dengan kecantikannya yang lemah lembut, rambut yang diwarnai dan pakaian yang "sombong", menghancurkan pemuda-pemuda negara China, membuat mereka menjadipria yang "lembek".
Dan di situlah kamp pelatihan Alpha Males di China terbentuk.
Begitu mereka terdaftar di kamp pelatihan, anak laki-laki tidak lagi dapat mengandalkan orangtua mereka untuk semua hal.
Mereka tidak diizinkan melakukan panggilan telepon atau kunjungan keluarga selama satu minggu penuh, dan bila menangis hanya akan diabaikan.
Mereka terlibat dalam kegiatan fisik yang mungkin dianggap orangtua kasar, tetapi Tang bersikeras bahwaitu penting untuk membangun keberanian dan ketabahan anak laki-laki. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)