Hate speech and incitement become terrorism. The Mossawa Center calls on the Israeli Attorney General to order an investigation into racial incitement and support for the acts of terror that took place in New Zealand immediately. https://t.co/nbjDDCiGb8Organisasi ini mendesak Jaksa Agung Israel untuk membuka penyelidikan tentang "hasutan dan dukungan" online untuk serangan teror.— The Mossawa Center (@MossawaCenter) 16 Maret 2019
Mereka juga membandingkan dengan kasus di mana seorang wanita Palestina yang dihukum penjara selama lima bulan lantaran mengunggah puisi bersikan penederitaan Palestina.
Pihak berwenang Israel lantas memutuskan puisi itu adalah hasutan untuk melakukan kekearsan dan dukungan kepada organisasi teroris.
"Jika warga negara Palestina di Israel, Dareen Tatour, dimasukkan ke dalam tahanan rumah dan dipenjara karena puisinya, apa yang akan terjadi pada warga Israel yang merayakan aksi teror di Christchurch? Mungkin tidak ada," kata Mossawa Center.
Mossawa Center juga mengunggah tangkapan layar warga Israel di Facebook yang memuji penembakan massal Christchurch.
Salah seorang warga Israel menuliskan, "Ini layak dianggap pahlawan," dalam bnahasa Ibrani mengomentari foto Brenton Tarrant.
Yang lain menulis, "Bunuh saja mereka semua."
Baca Juga : Modal OK OCE Tak Kunjung Cair, Anies: Memang Tidak Ada Dana
Baca Juga : Ariel Noah dan Luna Maya Kepergok Asyik Ngobrol di Ulang Tahun BCL