Follow Us

Dengan Tangan Diborgol, Teroris Penembak Masjid di Selandia Baru Muncul di Pengadilan

Masrurroh Ummu Kulsum - Sabtu, 16 Maret 2019 | 08:01
Brenton Tarrant, pelaku teror penembakan masjid di Selandia Baru
kompas.com

Brenton Tarrant, pelaku teror penembakan masjid di Selandia Baru

"Aku memulai rencana serangan ini sejak dua tahun terakhir. Kemudian menetapkan lokasi di Christchurch dalam tiga bulan terakhir," katanya.

Dalam manifesto setebal 74 halaman itu, Brenton memperkenalkan diri sebagai anti-imigran dengan para korban disebutnya sebagai "sekelompok penjajah".

Di manifesto tersebut, dia mengatakan ingin membebaskan tanah milik kaumnya dari "para penjajah".

Brenton dalam manifesto mengutarakan dia adalah pria kulit putih dengan orangtua yang merupakan keturunan Inggris, Skotlandia, dan Irlandia.

"Saya hanyalah pria kulit putih biasa, dari keluarga biasa saja, yang memutuskan untuk berdiri dan memastikan keberlangsungan kaum saya," katanya.

Dikutip oleh Daily Mail, dia menyerukan kematian bagi sejumlah pemimpin dunia seperti Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Dia mengaku mendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebagai simbol identitas kulit putih yang baru, serta keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

Baca Juga : Kondisi Seniman Asal Padang dan Anaknya yang Turut Jadi Korban Aksi Penembakan di Masjid di Selandia Baru

Baca Juga : Seorang Istri Berikan Hadiah Spesial Pada Suaminya yang Telah Bekerja Keras

Source : The Guardian, kompas

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Baca Lainnya

Latest