"Saya ingin meyakinkan semua warga Selandia Baru, kami benar-benar melakukan segala daya kami untuk menanggapi serangan ini, dan mengerahkan semua sumber daya yang tersedia di masyarakat di seluruh Selandia Baru," kata Bush.
Pengadilan itu sendiri berlangsung tertutup karena masalah keamanan.
Brenton yang besar di Grafton, New South Wales, Australia, ini diketahui telah tinggal di Kota Dunedin, sekitar 360 km selatan Christchurch.
Polisi Australia juga tengah melakukan penyelidikan terkait kemungkinan adanya jaringan Brenton di sekitar Grafton.
Berdasarkan keterangan polisi, Brenton diketahui tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya.
Komisaris polisi NSW, Mick Fuller mengatakan polisi Australia akan membantu penyelidikan kepolisian Selandia Baru atas serangan tersebut.
Baca Juga : Hari Terkelam di Selandia Baru, Korban Tewas Penembakan Massal di Masjid Kota Christchurch Jadi 49 Orang
Baca Juga : Wijin Dituding Numpang Hidup pada AgnezMo, Gisel Pasang Badan Beri Pembelaan
Sosok Brenton Trrant
Mengutip Kompas.com, Brenton rupanya telah merencanakan aksi biadabnya jauh-jauh hari. Hal itu ia tulis dalam manifesto berjudul "The Great Replacement".
Dilaporkan Independent.ie, teroris asal Grafton Australia itu sudah berencana untuk melakukan penembakan massal selama dua tahun terakhir.