Follow Us

Merry Si Buaya 600 Kg yang Mangsa Deasy Tuwo Dikabarkan Mati Mendadak

Masrurroh Ummu Kulsum - Senin, 21 Januari 2019 | 19:31
Buaya Merry dikabarkan mati pada Minggu (20/1/2019).
Tribun Manado

Buaya Merry dikabarkan mati pada Minggu (20/1/2019).

Suar.ID – Kabar mengejutkan datang dari kasus buaya memakan manusia yang menhebohkan publik beberapa waktu lalu.

Merry, si buaya berbobot 600 Kg yang memakan Deasy Tuwo warga Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), pada Jumat (11/01/2019), dikabarkan mati.

Mengutip Tribun Manado (21/1/2019), buaya Merry mati pada Minggu (20/01/2019), di Taman Wisata Alam (TWA) Batuputih, Bitung.

Kematian buaya Merry juga dibenarkan oleh Sekretaris Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut Hendrik Sarundengan saat dikonfirmasi Tribunmanado.co.id Senin (21/01/2019).

Baca Juga : Kisah Istri Ustaz Maulana yang Bangun Masjid 5 Lantai dari Jual Perhiasan, dan Minta Disalatkan di Sana

"Berdasarkan informasi dari petugas TWA sekitar pukul 11.00 Wita, katanya buaya Merry sudah mati. Kami pun sudah cek dengan cara menghubungi pihak PPS, dan jawabannya sama, mereka memastikan bahwa buaya yang mati di TWA Batuputih itu adalah buaya Merry yang memakan Deasy beberapa waktu lalu," jelas Hendrik.

Penyebab kematian buaya Mery yang mendadak ini belum diketahui pasti penyebabnya.

"Belum tahu karena apa, kita harus autopsi dulu supaya tahu penyebabnya apa," tambah Hendrik.

Kematian buaya Merry juga sudah dilaporkan ke Polres Bitung untuk dilakukan autopsi yang nantinya akan dilakukan bersama tim PPS Tasioki hari ini.

"Kita masih menunggu hasil autopsi, karena kita belum bisa menginditifikasi apa buaya tersebut mati normal atau tidak, karena ada dokter hewan yang lebih ahli untuk memperkirakan. Kami belum bisa sampaikan karena harus dari kepolisian," terangnya.

Tetapi, dikutip dari Tribun Manado, santer terdengar kabar bahwa buaya Merry mati diduga karena dianiaya oleh warga.

Belum dapat dipastikan kebenaran informasi tersebut.

Buaya Merry sendiri sebelumnya dievakuasi dari kandangnya dan disita oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara karena kepemilikannya tak berizin.

Proses evakuasi buaya sepanjang 5 meter dengan berat 600 Kg dlakukan hingga 20 orang dan memakan waktu hingga 3 jam.

Baca Juga : Mimpi Ustaz Maulana Sebelum Istrinya Meninggal, Lihat Sang Istri Cantik dan Pakai Baju Putih

Baca Juga : Seperti Ini Penampakan Fenomena 'Supermoon Darah' yang Tak Dapat Dilihat di Langit Indonesia

Perkembangan kasus Deasy Tuwo yang tewas dimakan buaya

Buaya yang terkam Deasy Tuwo
KOLASE TRIBUNMANADO/FERDINAND RANTI

Buaya yang terkam Deasy Tuwo

Deasy Tuwo dikabarkan meninggal pada Jumat (11/1/2019) lalu, diduga diterkam buaya peliharaan bos di perusahaan pembibitan mutiara tempatnya bekerja.

Jasad warga Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) ditemukan oleh rekan korban, Eling Rumengan, dalam kondisi mengapung di kolam buaya tersebut.

Seminggu usai kejadian, dikutip dari Tribun Manado, Polres Tomohon belum bisa membeberkan hasil autopsi yang menewaskan Kepala Laboratorium Pembibitan Mutiara itu.

Belum bisa membeberkan hasil autopsi, kata Wakapolres Tomohon, Kompol Joyce Wowor hal itu karena hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan hasil autopsi.

"Masih belum ada, bersabar saja dulu. Nanti kalau sudah ada akan kami press rilis," kata Wakapolres saat dihubungi Tribunmanado.co.id, Jumat (18/01/2019)

Berbagai spekulasi kematian Deasy juga sempat viral di media sosial di mana waragenet menduga Deasy adalah korban pembunuhan sebelum jasadnya dibuang dalam kandang buaya.

Tetapi, Wowor meminta masyarakat untuk tidak berandai-andai terhadap kasus tersebut.

"Serahkan semuanya kepada kami. Dan dimohon untuk bersabar, hasil autopsi yang menentukan, toh saat ini juga kami masih kami lidik," kata Wowor.

Baca Juga : Andika Kangen Band, Dulu Penjual Cendol Sekarang Punya Rumah Mewah Bergaya Klasik Modern

Baca Juga : Inilah keinginan Terakhir Istri Ustaz Nur Maulana Sebelum Meninggal

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Baca Lainnya

Latest