Kekayaannya mulai menyusut. Namun kecantikan dan kolega jetsetnya membuat dia tetap bisa bertahan di kalangan elite Eropa.
Hingga Mei 1916, seorang agen dari Jerman bernama Karl Kramer mengetuk pintu rumahnya di Den Haag.
“Maukah kamu membuat sedikit senang bangsa Jerman? Bayarannya sebesar 20 ribu franc,” ujar pria tersebut.
Kramer mengungkapkan keinginannya untuk merekrut Mata Hari menjadi spion Jerman. Tujuannya memata-matai Prancis.
Kehidupan sebagai pesohor yang penuh lika-liku dan flamboyan sesungguhnya memudahkannya menjadi seorang spion.
Baca Juga : Gegara Jarang Sarapan dan Makan Tak Teratur, Ada 2.000 Batu Empedu dalam Tubuh Wanita Ini
Apalagi kehidupan ekonomi sedang sulit. Mata Hari pun menerima tawaran Kramer.
Kramer pun mengajari Mata Hari menjadi spion, termasuk menggunakan alat-alat rahasianya.
Menurut beberapa versi, Mata Hari sempat masuk sekolah intelijen Jerman di Antwerp, Belgia, hingga beberapa pekan.
Yang pasti Mata Hari dibekali tiga botol tinta istimewa.
Botol pertama dan kedua berisi cairan tanpa warna yang digunakan untuk melembabkan kertas dan menulis di atasnya.
Botol ketiga berisi cairan biru kehijauan yang digunakan untuk menghapus tulisan tersebut.