Hal itu direkam oleh Tim Patroli Keplulauan Krakatau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung Bengkulu.
Video tersebut didokumentasikan pada Sabtu (22/12) pada pukul 18.00 WIB, dalam video tersebut terlihat lontaran material pijar yang terjadi terus-menerus.
Menurut pantauan Tim Patroli Pengamanan Kepulauan Krakatau, Sabtu Pagi (22/12/2018), Gunung Anak Krakatau menunjukkan aktivitas vulkanologi aktif.
Baca Juga : Saat Aliyah yang Tinggal di Kontrakan Semipermanen Grogol Ditagih Pajak Mobil Porsche Rp28 Juta
Hal itu ditandai dengan semburan asap dan material disertai dengan getaran-getaran gempa kecil (tremor) yang terus berlanjut hingga siang hari, dan intensitasnya semakin tinggi serta disertai suara-suara letusan.
Aktivitas tersebut, tidak hanya berhenti bahkan bertambah dengan letusan-letusan yang dibarengi keluarnya pijaran api dan suara letusan yang bertambah keras.
Kondisi ini terus berlanjut, dan semakin banyak pijaran api yang terlihat keluar, dekitar pukul 20.30 WIB. Dan terlihat api keluar dari kawah yang sudah berbentuk hembusan api.
Bahkan awan pekat tertiup ke arah angin dan abu vulkanik mengarah ke Pulau Panjang lokasi pos jaga BKSDA.
Melihat kondisi ini Tim khawatir dan seluruh anggota bergegas naik ke kapal patroli dan memutuskan pindah jaga ke Pulau Sertung.
Bahkan dalam perjalanan dari pulau Panjang ke Pulau Sertung, Anak Krakatau kembali meletus, dan ditandai hembusan awan panas, yang terlihat oleh Tim Patroli.
Tim BKSDA terkejut dan memutuskan untuk pergi sejauh mungkin dari Anak Gunung Krakatau, keluar dan menjauh dari kawasan tersebut menuju Pulau Sebesi.