Follow Us

Kisah Hancurnya Kota Sodom yang Melegalkan LGBT di Mata Sains

Yoyok Prima Maulana - Sabtu, 24 November 2018 | 12:32
Pegunungan Sodom dilihat dari udara, di sebelahnya tampak Laut mati.
Thenaturalhistorian

Pegunungan Sodom dilihat dari udara, di sebelahnya tampak Laut mati.

Menurut para peneliti, ledakan tersebut tidak hanya menghapus seluruh kehidupan kota-kota Zaman Perunggu Tengah tersebut, tetapi juga lahan yang dulunya subur.

Geekychristian

Ledakan meteor tersebut menyapu bersih seluruh kawasan termasuk kota kuno Tall el-Hammam, tempat para peneliti bekerja selama bertahun-tahun.

Penanggalan radiokarbon mengungkapkan, dinding bata lumpur tiba-tiba menghilang di kota Ghor Tengah, karena hanya fondasi batu yang tersisa.

Baca Juga : Beli Brankas Bekas Seharga Rp7Juta, Eh Isinya Ada Duit Rp105 Miliar

Tall el-Hammam diyakini dulunya merupakan kotta Sodom.
Geeklychristian

Tall el-Hammam diyakini dulunya merupakan kotta Sodom.

Permukaan tembikar yang ditemukan di situs itu meleleh menjadi kaca, yang mungkin merupakan hasil dari suhu ekstrim.

Setelah dugaan ledakan itu, orang-orang tidak akan kembali ke wilayah itu selama 600-700 tahun.

PERADABAN KOTA SODOM

Sodom sendiri diyakini merupakan kota terluar di wilayah tersebut.

Luasnya diperkirakan mencapai 5 hingga 10 kali luas kota-kota di sekitarnya.

Steven Collins, ilmuwan Trinity Southwestern University mengklaim, timnya menemukan bukti adanya kota yang diperluas.

Source : Sputniknews

Editor : Yoyok Prima Maulana

Baca Lainnya

Latest