Ini yang Dikatakan Bocah 5 Tahun dengan Tumor Ganas nan Langka Sebelum Mati di Pelukan Ibunya

Selasa, 13 November 2018 | 17:27
Charlie's Chapter/Metro.co.uk

Charlie (5) yang mengidap tumor langka meninggal di pelukan ibunya.

Suar.ID -Seorang bocah lima tahun mengatakan ‘Maaf, ma!’ persis sebelum ia meninggal di bahu ibunya.

Selama berbulan-bulan, seperti dilaporkan Metro.co.uk pada Senin (12/11), dalam keadaan putus asa si ibu mengumpulkan dana untuk kesembuhan si buah hati.

Charlie Proctor (5) membutuhkan transplantasi hati setelah didiagnosis dengan tumor langka pada 2016 lalu.

Dibutuhkan dana besar untuk mendapatkan transplantasi hati.

Orangtuanya, Amber Schofield dan Ben Proctor, sudah sudah payah mengumpulkan dana, tapi itu setengahnya saja belum.

Baca Juga : Gaby Si Wanita Pemberani yang Bisa 'Bergulat' dengan Alligator hingga Menciumnya

Amber yang hancur, berasal dari Gereja Accrington, Lancashie, Inggris, memosting gambar putranya dengan sayap malaikat pada Sabtu malam.

Beberapa jam sebelumnya, dia memosting foto terakhir anaknya yang dia sebut sempat mengatakan, “Ibu, saya minta maaf untuk ini.”

“Tadi malam, sekitar 23.14, sahabat terbaikku, duniaku, Charlie, mengembuskan napas terakhirnya,” tulis Amber.

“Dia tertidur dengan damai di pelukanku dengan lengan ayahnya memeluk kami. Hati kami sakit.”

Dunia telah kehilangan seorang anak kecil yang luar biasa.

“Charlie, kamu memberiku kesempatan untuk menjadi seorang ibu,” lanjut Amber.

“Kau, bukan hanya inspirasi terbesar kami, tapi juga telah menjadi inspirasi ribuan orang di seluruh dunia.

“Kamu menunjukkan kepadaku apa arti cinta yang sebenarnya. Sekarang saatnya terbang, aku benar-benar bangga padamu.

“Kau telah berjuang begitu keras. Bayiku, aku sangat sedih. Aku akan merindukanmu selamanya. Mimpi yang indah bayiku.”

Charlie's Chapter/Metro.co.uk

Charlie didiagnosis hepatoblastoma pada 2016 lalu.

Sementara di halaman Facebook Charlie’s Chapter, Amber menulis: “Ini akan menjadi foto Charlie terakhir yangaku posting.

Baca Juga : Tengok Ekspresi Sumringah Ahmad Dhani saat Berfoto Membawa Papan Tersangka

“Seiring waktu, dia semakin memburuk. Dia tak lagi mirip Charlie. Dia sangat kurus, aku bisa merasakan dan melihat setiap tulang di tubuh mungilnya, wajahnya yang cekung, dan matanya yang berputar.

“Ke mana perginya bayi tembamku, tembang sejak lahir. Ketika lahir, dia adalah bayi yang paling cantik.

“Dia adalah bagian kami. Saya ingin semua orang mengingat Charlie. Saya ingin mereka mengaingat bagaimana tampangnya, betapa lincahnya dia, betapa lucu, betapa galaknya dia…

“Dia sedih, dia lelah, dia muak, dia depresi.

“’Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi,’ adalah kata-kata andalannya… hari ini, dia sangat gelisah, ingin berbaring, duduk, berbaring di tempat tidur, lalu di beanbag, lalu di sofa, lalu kembali ke atas dan seterusnya…

“Charlie, pada satu titik, menatapku dan bilang dengan suara terengah-engah, ‘Ibu, aku sangat menyesal untuk ini.’ Dia menyesal karena ingin pindah lagi dan dia merasa harus minta maaf untuk itu?

“Hatiku hancur! Tidak ada bocah yang merasakan emosi seperti Charlie. Tak seorang bocah pun! Tak ada orangtua yang ingin melihat anaknya perlahan-lahan pergi.

“Harus melihatnya terus memburuk adalah hal yang paling menyakitkan yang pernah dirasakan oleh siapa pun. Jika nasib Charlie harus pergi, aku ingin malaikat membawanya beberapa minggu lalu sebelum Charlie menderita begini.”

Charlie's Chapter/Metro.co.uk

Sejak lahir, Charlie dikenal sebaga bayi yang montok, tapi hepatoblastoma telah merenggutnya.

Bulan lalu, orangtua Charlie diberitahu tim dokter bahwa anaknya hanya punya waktu dua minggu, 366 jam, untuk hidup.

Baca Juga : Dokter Nyatakan Telah Mati, Kakek Ini Bangun Saat Dimandikan Akan Dimakamkan

Seperti disebut di awal, Charlie didiagnosis menderita hepatoblastoma—tumor langka yang bermula di hati—pada Februari 2016.

Teman-temannya dan keluarganya mati-matian mencoba mengumpulkan dana untuk mengirimnya ke Amerika untuk perawatkan yang bisa menyelamatkan hidupnya.

Penggalangan dana berakhir bulan lalu.

Bantuan mengalir dari mana, termasuk dari penyanyi Pink dan pendiri Pretty Little Thing Umar Kayam.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya