Ini Alasan Jokowi Tak Lagi Berani Mengajak Tamu Kenegaraan ke Pasar Tanah Abang

Selasa, 13 November 2018 | 16:11
Warta Kota/Alex Suban

Pedagang Kaki Lima (PKL) merapikan dagangannya karena sesaat lagi Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, akan dibuka kembali kedua arahnya, Kamis (28/12/2017) sore. Para PKL ini diijinkan berjualan di badan Jalan Jatibaru, pada pukul 08.00-18.00 WIB.

Suar.ID -Presiden Joko Widodo disebut tak lagi berana mengajak tamu kewarganegaraan untuk berkunjung ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Seperti dilansir dari Tribunnews.com, informasi itu diungkapkan langsung oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

Kok bisa begitu?

Menurutnya, hal ini disebabkan karena kondisi Pasar Tanah Abang saat ini kembali kumiuh.

Selain itu, presiden juga khawatir kedatangannya akan semakin menambah keruwetan di pasar legendaris itu.

Baca Juga : Dokter Nyatakan Telah Mati, Kakek Ini Bangun Saat Dimandikan Akan Dimakamkan

Di awal-awal pemerintahannya, Jokowi beberapa kali mengajak tamu kenegaraannya berkunjung dan berbelanja di pusat tekstil terbesar se-Asia Tenggara itu.

“Sekarang Presiden nggak berani karena kekumuhan itu terjadi, dan dia juga kalau masuk ke situ akhirnya menghambat dan kemacetan di mana-mana,” kata Prasetyo di DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (12/11).

Lebih dari itu, Prasetyo meminta kepada Pemprov DKI agar benar-benar memperhatikan dan menaruh konsentrasinya pada penataan kawasan tersebut.

Pasar Tanah Abang sejak lama sudah menjadi ikon Jakarta.

“Di situ sekarang jadi tempat kumuh lagi. Jadi saya minta konsentrasi sekali di daerah Jakarta Pusat, karena pasar Tanah Abang ikon Indonesia, dan UMKM,” terangnya.

Permasalahan lainnya yang masih ada dikawasan tanah abang ialah pembangunan Skybridge, dimana Prasetyo menilai dapat menimbulkan permasalahan baru.

Prasetyo mempertanyakan soal konsep Skybridge Tanah Abang bagi para pedagang.

Sebab dia khawatir bila pedagang yang saat ini berjualan dibawah, lalu dipindahkan ke bagian atas, maka kekosongan di bagian bawah khawatir akan menjadi tempat kumuh yang dipenuhi oleh para pedagang.

Baca Juga : Perempuan Ini Menghasilkan Rp1,9 Miliar per Tahun dari Menjual Kaus Kakinya yang Bau

Satpol PP juga tak bisa selalu menertibkan mereka yang terus membandel jajakan barang dagangannya dibawah Skybridge.

“Sky bridge nanti kan mereka di atas, bagaimana yang di bawah? Apakah yang di bawah setelah ditertibkan satpol PP mungkin apalah bentuknya dia disuruh ke atas? apakah yang di bawah tidak ada?” pungkasnya. (Danang Triatmojo)

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad