Suar.ID – Total kekayaannya tahun 2018 ini mengutip dari Forbes adalah 2,6 miiar dolar AS atau jika dirupiahkan dengan kurs Rp14.858,70 adalah Rp41,6 triliun.
Nguyen Thi Phuong Thao (48) ibu dari dua anak ini menjadi wanita terkaya di negaranya, Vietnam, sekaligus miliarder wanita pertama di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Ia jugalah CEO dari maskapai penerbangan bertarif rendah VietJet Air dan wakil ketua HD Bank.
Mengutip laman sunthitmyanmar.com (4/11/2018), November ini Nguyen Thi juga baru saja mencapai kesepakatan 6,5 miliar dolar AS untuk membeli 50 airbus A321neojets.
Baca Juga : Nikita Mirzani Unggah Foto Lepas Hijab, Irfan Hakim Minta Nikita Istiqomah Berhijab
Kesepakatan tersebut ditandatangani di Hanoi oleh Nguyen Thi dan Christian Scherer, Airbus Chies Commercial Officer.
Apa yang diraih oleh Nguyen Thi, seperti kebanyakan orang sukses lainnya tentu tidak terjadi secara instan.
Prinsipnya adalah berpikir besar dan melakukan yang besar pula.
"Saya selalu membidik besar dan melakukan transaksi besar. Saya tidak pernah melakukan apa pun dalam skala kecil. Ketika orang-orang memperdagangkan satu kontainer barang, saya sudah menjual ratusan kontainer," ujarnya.
Saat usianya 21 tahun, lulusan Universitas di Rusia ini mulai mendapatkan pundi-pundi uangnya bertambah dari hasil berdagang mesin faks dan karet lateks.
Sejak saat itu, Nguyen Thi mulai mengembangkan portofolio kepentingan bisnis.
Pada Desember 2011, Nguyen Thi membangun kerjaaan bisnisnya yang paling stabil, maskapai penerbangan VietJet Air.
Maskapaai ini diawal kemunculannya menjadi perbincangan publik dan menuai kontroversi.
Nguyen berusaha merebut pasar penerbangan dengan penerbangan domestik yang lebih murah.
Baca Juga : 80 Hari Berjaga di Pinggir Jalan, Anjing Ini Ternyata Menunggu Sang Pemilik yang Telah Tiada
Ia juga membuat gebrakan pada penerbangan perdana maskapainya dengan membuat iklan yang provokatif.
Nguyen Thi mengiklankan bahwa pramugari di maskapai penerbangannya akan mengenakan bikini pada penerbangan perdananya, dan melakukan fashion show.
"Kami tidak keberatan orang mengasosiasikan maskapai dengan gambar bikini. Jika itu membuat orang bahagia, maka kami bahagia," tambahnya.
Hal tersebut menuai reaksi dari para pejabat Vietnam yang konservatif.
VietJet Air mendapatkan denda 1.150 dolar AS dari pemerintah, tetapi keuntungan yang mereka dapatkan empat kali lipat lebih besar dari denda tersebut.
VietJet Air pun semakin berkembang, tahun 2017 mereka tercatat menjadi perusahaan publik yang memiliki profil bisnis lebih dari 1,2 miliar dolar AS dan mengoperasikan sekitar 40 persen dari penerbangan domestik Vietnam.
Nguyen Thi akhirnya juga membuka penerbangan internasional salah satunya penerbangan dengan rute Jakarta - Ho Chi Minh sejak Desember 2017.
Untuk penerbangan ke Indonesia, maskapai tersebut tak memberlakukan kebijakan pramugari memakai bikini saat bertugas.
Hal tersebut tentu disesuaikan dengan budaya yang ada di Indonesia.
Baca Juga : Jika Ada yang Bisa Diperbaiki di Masa Lalu, Ini yang Paling Diinginkan Maia Estianty
Muncul isu bahwa kini VietJet Air melakukan re-branding, tidak lagi menampilkan pramugari berbikini.
Dalam website mereka pun tidak menampilkan foto pramugari berbikini.
Tetapi, dikutip dari AsiaOne, akhir 2017 lalu VietJet Air merilis kalender 2018 dengan menampilkan model berpakaian bikini dengan warna perusahaann merah dan kuning.
Model-model top dari berbagai negara pun dihadirkan.
Terlepas dari kontroversi tersebut, Nguyen berhasil membuktikan ia sukses mengembangkan bisnisnya.
Ada 3 pelajaran yang dapat kita ambil dari bisnis VietJet.
1. Pengusaha harus belajar mempertanyakan apa yang oleh orang lain dianggap sebagai fakta.
2. Pengusaha harus menyebarkan pemasaran yang mengisi kehidupan pelanggan dengan produk mereka - bahkan ketika mereka tidak menggunakannya.
3. Ketika memulai bisnis, pengusaha tidak perlu takut untuk mencapai tujuan.
Baca Juga : Maia Estianty: Kita Semua Belajar untuk Mati, Belajar Menunggu Kematian