Insiden Surabaya Membara Berujung Petaka: 4 Kejadian Tersambar Kereta Api di Indonesia Ini pun Tak Kalah Tragisnya

Minggu, 11 November 2018 | 18:24
Tribunnews

Penonton Surabaya Membara tersambar kereta api di Surabaya.

Suar.ID-Sebuah drama kolosal yang bertujuan untuk mengenang jasa para pahlawan justru berujung nestapa.

Tiga penonton tewas akibat terserempet kereta ketika menonton acara “Surabaya Membara” di atas viaduk di Jl. Pahlawan, Surabaya, Jumat (9/11) malam.

Insiden itu terjadi ketika mereka panik saat kereta api penumpang KRD jurusan Sidoarjo-Bojonegoro melintas dari Stasiun Gubeng menuju Stasiun Pasar Turi.

Baca Juga : Awet Muda Meski Usia Sudah Kepala 4, Ini Rahasia Tata Mantan Istri Tommy Soeharto

Kasus kesambar kereta di Surabaya Jumat kemarin bukan yang pertama. Empat kasus tersambar kereta hingga tewas ini juga tak kalah tragisnya.

  1. Kakek di Surabaya
Hanya berselang jam sebelum kejadian di malam menjelang Hari Pahlawan, seorang kakek bernama Endang (83) ditemukan tewas setelah tersambar kereta api.

Kejadian tersebut terjadi pada Jumat (9/11) sekitar pukul 13.55 WIB di Jl. Ketintang Baru, Surabaya.

Menurut tetangganya, si kakek memang mempunya pendengaran yang kurang baik sehingga tak mendengar ada kereta yang melintas.

Sialnya, saat kejadian, tak ada seorang pun di sekitar lokasi. Kalaupun ada, si kakek pasti sudah diperingatkan oleh warga sekitar.

  1. Dua mahasiswa di Tulungagung
Senin, 30 Juli 2018, dua mahasiswa IAIN Tulungagung tewas tersambar Kereta Api Dhoho saat hendak melintas di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Plosokonang, Kedungwaru, Tulungagung.

Baca Juga : Raffi Ahmad Dinobatkan Jadi Artis Indonesia Terkaya dengan Kekayaan Rp32 Miliar: Ini 15 Sumber Kekayaannya

Dua mahasiswa baru itu, Ahmad Taufik (18) dan Muhammad Yani Aziz (18) mengalami luka parah di beberapa bagian tubuhnya.

Begitu ujar Humas PT Kereta Api Daop 7 Madiun, Irfan Hendriwintoko sesaat setelah kejadian.

Menurunya, meskipun perlintasan tidak berpenjaga, di situ sudah dilengkapi rambu-rambu peringatan.

Ia juga menambahkan bahwa KA Dhoho sejatinya sudah memberi semboyan 35 atau klakson peringatan.

Warga sekitar pun sudah berusaha meneriakan korban—tapi kejadian berlangsung begitu cepat.

  1. Polantas di Jombang
Sabtu, 16 Desember 2017 menjadi hari terakhir Bribda Sheriff Gagah Hidayatulloh bertugas.

Di hari itu, ia meregang nyawa setelah tersambar KA Bangunkarta di Desa Plosorejo, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang.

Gagah sendiri merupakan anggota Satlantas Polres Jombang.

Sore itu, Gagah sedang mengatur lalu lintas di sebuah perlintasan kereta di api di desa tersebut.

Baca Juga : Bukan Karena Uang, Jerinx SID Ungkap Maksudnya 'Sentil' Via Vallen

Setelah melakukan contra flow, ada beberapa pengendara motor yang hendak menerobos palang pintu kereta api.

Gagah berusaha untuk menghalau mereka. namun nahas, laki-laki dengan wajah ganteng itu justru tersambar kereta api karena jaraknya terlalu dekat dengan perlintasan.

Gagah sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi sayang, nyawanya sudah tidak bisa ditolong lagi.

  1. Calon pengantin di Kota Medan
Kejadian yang menimpa calon pengantin di Kota Medan, Sumatera Utara, pada 25 September 2017 ini pun tak kalah tragis.

Eva Yandi Lumban Gaol, 26 tahun saat meninggal dunia, nama calon pengantin itu, tewas tersambar kereta api ketika hendak mengantarkan undangan pernikahannya.

Yang lebih memilukan, calon suami Eva, Dohar Simanullang, merupakan pegawai Kereta Api Indonesia (KAI), dan dia harus menyaksikan kekasih hatinya meninggal karena kereta api.

Baca Juga : Demian Panik Saat Diberhentikan Polisi Gegara Plat Mobilnya, Tetapi Akhirnya Alami Hal Seru ini!

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya