Suar.ID – Di Jepang, ada istilah hikikomori yang digunakan untuk menyebut orang-orang yang menarik diri dari kehidupan sosial.
Penyakit ini mewabah dan menghinggapi hampir satu juta warga Jepang dikutip dari Kompas.com tahun 2015 lalu.
Kebanyakan, penderitanya adalah para pemuda.
Mereka hanya akan berdiam diri di rumah, dalam kasus ekstrim, mereka bahkan hanya mengurung diri di kamar hingga bertahun-tahun.
Baca Juga : Duo Semangka Gagal Konser di Madura karena Dicekal MUI: Sebenarnya Kami Siap Tampil Tidak Seksi
Lantas, bagaimana kebutuhannya seperti makan, pakaian, dan membayar tempat tinggalnya apabila mereka menyewa rumah?
Jawabannya adalah pada orangtua. Biasanya orangtua merekalah yang akan menyediakan kebutuhan dasarnya.
Ini didukung dengan sifat memegang penuh tanggungjawab orang-orang Jepang serta tidak ingin menjadi beban bagi orang lain.
Para orangtua akan terus mengurus anak-anaknya yang mengidap hikikomori hingga dewasa.
Baca Juga : Seorang Tentara Berpangkat Tinggi di Thailand Positiv HIV Mengaku, Memperkosa Lebih dari 70 Remaja Laki-laki
Kekhawatiran pun muncul, bagaimana nasib si anak apabila orangtuanya meninggal dunia?
Seperti kasus yang baru-baru ini terjadi.
Polisi Prefektur Kanagawa dihadapkan pada masalah meninggalnya seorang ibu dari pria (49) yang mengidap hikikomori.
Polisi menangkap pria itu yang tinggal di Kanazawa Ward Yokohama atas tuduhan pengabaian mayat sang ibu.
Seperti dikutip dari laman soranews24.com, polisi memperkirakan ibu berusia 76 tahun itu telah tewas pada pertengahan Oktober 2018 lalu.
Baca Juga : Lee Chong Wei 'Comeback' Pulih dari Kanker Hidung: Selama Seminggu Saya Menangis, Tapi Hidup Harus Berjalan
Ibu ini hanya tinggal bersama anak tertuanya itu.
Ketika putrinya (45) datang untuk mengunjungi ibu serta kakanya pada 4 November lalu, ia hanya melihat saudara laki-lakinya.
Sampai ia mengetahui, saudara laki-lakinya telah menempatkan jasad ibu mereka tergeletak di kamar tidur selama beberapa minggu.
Perempuan ini kemudian menghubungi pihak berwenang dan secara resmi menangkap saudara laki-lakinya pada 5 November 2018.
Baca Juga : Murah tapi Sangat Kejam, Seperti Inilah Cara Agen CIA Menginterogasi Korbannya
Polisi mengatakan, pria itu hampir tidak bisa bicara, mereka hanya mendapatkan pernyataan tertulis darinya.
"Aku tidak bisa melakukan apa-apa (setelah ibuku meninggal), jadi aku memutuskan untuk menunggu sampai waktu berikutnya adikku datang," tulis pria tersebut.
Terdapat luka terbuka di jasad ibu tersebut.
Polisi berkeyakinan, kematiannya disebabkan oleh penyakit atau penyebab alami dan bukan karena niat jahat putranya.
Sementara itu, mengingat kondisi psikologis putranyam, ia mungkin tidak akan menerima hukuman yang keras meski tidak melaporkan kematian ibunya adalah bentuk kejahatan.
Baca Juga : Foto-foto Seorang Tentara Ini Menunjukkan Bagaimana Kondisi Garis Depan Perang Dunia I