4 Fakta Insiden 'Surabaya Membara' yang Berujung Nestapa, Tewaskan 3 Penonton

Sabtu, 10 November 2018 | 09:30
Tribun Jatim

Proses evakuasi jenazah penonton 'Surabaya Membara' yang tertabrak kereta api di Jalan Pahlawan, Surabaya, Jumat (9/11/2018).

Suar.ID – Drama kolosal 'Surabaya Membara' yang digelar pada Jumat malam, 9 November 2018 di Jalan Pahlawan, Surabaya, berujung nestapa.

Dikutip dari Kompas.com, 3 orang penonton meninggal dunia dan 20 lainnya luka-luka dalam insiden tersebut.

Insiden tersebut terjadi ketika penonton yang menyaksikan drama kolosal 'Surabaya Membara' dari atas viaduk, diduga panik ketika kereta api penumpang KRD rute Sidoarjo-Bojonegoro melintas dari Stasiun Gubeng menuju Stasiun Pasar Turi.

Ada penonton yang tersambar kereta dan beberapa lainnya terjatuh dari viaduk dengan ketinggian 7 meter tersebut.

Baca Juga : Ditanya tentang Pernikahan Maia Estianty, Mulan Jameela Hanya Beri Jawaban Sesingkat Ini

Suar.ID merangkumkan beberapa fakta seputar insiden tersebut dari berbagai sumber.

1. Kronologi

Tribunnews

Sebelum drama dimulai yang rencananya pukul 19.00 WIB namun mundur menjadi 19.45 WIB, puluhan penonton telah memadati viaduk di Jalan Pahlawan.

Sebelum melintas, kereta api telah membunyikan seruling peringatan serta menurunkan kecepatannya dari 30 km menjadi 15 km.

Penonton yang berada di bawah viaduk pun telah berteriak agar pontonton di atas waduk segera turun.

Menurut laporan yang diterima PT KAI Daop 8 dikutip dari Kompas.com, ada beberapa penonton yang berusaha melompat ke kereta karena kereta berjalan pelan.

Diduga kehilangan keseimbangan dan tersenggol badan kereta, beberapa penonton terjatuh ke bawah dari ketinggian sekitar 7 meter.

Polisi mencatat ada 3 korban tewas dan 20 luka-luka. Korban meninggal ada yang terlindas kereta api. Sementara yang terjatuh sebagian menderita patah tulang.

Para korban selanjutnya dievakuasi ke RSUD Dr Soetomo, RSUD Soewandhie dan RS PHC Tanjung Perak Surabaya.

Baca Juga : Tak Sengaja, Mahasiswa Ini Menemuan Cara supaya Baterai Handphone Kita Tahan Lama

2. Saat kejadian, acarabaru dimulai

Tangkapan Layar Kompas TV

Seperti keterangan koordinator acara, Taufik, saat diawancarai oleh Kompas TV, drama kolosal tahunan itu sedianya akan dimulai pukul 19.00 WIB namun mundur menjadi 19.45 WIB.

Saat insiden terjadi, drama kolosal pun baru dimulai memasuki sesi perkenalan siapa-siapa saja yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.

Drama juga terus dilanjutkan namun durasinya diperpendek dari yang awalnya 60 menit menjadi 40 menit.

"Kami mempercepat drama tersebut, dari yang dijanjikan 60 menit hanya 40 menit, karena terus terang emosi penonton sekian ribu itu tidak mungkin kita tahan," tutur Taufik.

Taufik pun yakin aparat terkait dan pihak kesehatan mampu menanganinya, panitia juga akan berkordinasi.

Baca Juga : Mewahnya Rumah Syahrini di Jakarta, Baru Hiasannya Saja Harganya Sudah 10 Juta!

3. Acara sudah mengantongi izin

SURYA/PIPIT MAULIDIYA

Drama kolosal 'Surabaya Membara' yang diadakan tiap tahunnya dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November, pada Jumat (9/11/2018) itu telah mengantongi izin dari pihak berwenang.

Pihak panitia telah berkoordinasi jauh-jauh hari dengan pemerintah dan pihak terkait, temasuk pihak kepolisian, RS Dr Soetomo, serta pemadam kebakaran.

Namun berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pergelaran drama 'Surabaya Membara' 2018 ini menurut Taufik terjadi peningkatan jumlah penonton hingga ribuan orang.

Penonton pun tersebar diluar daerah Jalan Pahlawan, hingga ada yang naik ke atas viaduk yang berkali-kali sudah diperingatkan untuk turun.

Daerah viaduk pun, menurut Taufik, bukanlah daerah yang disediakan bagi warga untuk menyaksikan acara tersebut, sehingga keamanan pun tidak bisa menjangkau wilayah itu.

Baca Juga : Mewahnya Rumah Syahrini di Jakarta, Baru Hiasannya Saja Harganya Sudah 10 Juta!

4. Alasan warga menyaksikan dari viaduk

(KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL)

Menurut Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan berdasarkan keterangan warga, warga yang melihat drama kolosal tersebut dari viaduk karena viewnya lebih bagus daripada melihat dari bawah.

Tetapi, hal tersebut tidak bisa dibenarkan karena viaduk adalah perlintasan kereta api yang sangat membahayakan.

Diketahui, viaduk di atas Jalan Pahlawan tersebut masih aktif dan setiap hari dilewati KA penumpang maupun KA barang.

Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Gatut Sutiyatmoko mengatakan panitia tidak melakukan koordinasi dengan PT KAI terkait kegiatan itu.

Gatut juga menegaskan sangat berbahaya bermain di jalur KA, apalagi di jembatan atau viaduk.

Sementara itu, satu korban tewas telah teridentifikasi atas nama Erikawati (9) yang kini jenazahnya ada Kamar Jenazah RSUD Dr Soetomo.

Dua korban lainnya belum teridentifikasi dimana satu diantaranya adalah laki-laki yang tewas mengenaskan.

Korban tersebut kondisi tubuhnya terbelah dua karena terlindas kereta.

Saat dievakuasi, tidak ditemukan kartu identitas yang dibawanya.

Baca Juga : Kisah 3 Mantan Bintang Film Panas Indonesia: Ada yang Mundur dari Dunia Hiburan, Ada Juga yang Jualan Lontong

Tag

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Sumber berbagai sumber