Suar.ID - Terungkap fakta baru dalam kasus pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet, sang dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dalam pengakuannya, Mbah Slamet mengajak korbannya ritual sebelum dibunuh di lahan pertanian miliknya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Hal itu dilakukannya pada sore hari.
Menurutnya, ritual itu dimulai dari pukul 19.30.
Sedangkan korbannya diajak ke lokasi dari rumahnya sekira pukul 16.00.
"Kalau kemalaman takut. Jadi berangkatnya agak sorean. Prosesi ritual sekira satu jam. Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," tuturnya.
Dikatakannya, korban diajak ke lokasi ritual menggunakan kendaraan miliknya.
Hal ini untuk menghilangkan jejak.
"Jadi ke tempat saya naik bus."
"Kalau korban bawa kendaraan tidak berani, nanti bisa ketahuan," kata dia.
Dia tidak menepis korbannya diberi minum yang telah dicampuri obat potasium dan obat penenang.
Korban tidak bisa berbuat apapun setelah meminum minuman tersebut.
"Korban hanya muntah sedikit, lalu tidak terasa apa-apa," imbuhnya.
Menurutnya, obat dicampurkan ke minuman sangat ampuh mematikan korbannya.
Bahkan korban tidak berteriak setelah meminum air yang diberikannya.
"Jadi korban dikubur setelah betul-betul mati."
"Kalau belum ya tidak bisa dikubur," ujarnya.
Mbah Slamet memiliki kaki tangan yakni BS yang bertugas membantu mempublikasikan melalui media sosial dan mempertemukannya.
Bahkan pesuruhnya tidak tahu jika dirinya melakukan pembunuhan.
"BS dikasih Rp 5 juta, kadang Rp 10 juta," tuturnya.
Di sisi lain dia menyesali perbuatannya.
Dirinya akan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.
"Saya menyesal dan saya ingin bertobat," tandasnya.
Mbah Slamet melakukan perbuatan keji itu karena terlilit utang.
"Uangnya untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari," tutur dia dikutip dari Tribunjateng.com.
Kini korban tewas dalam kasus pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara bertambah hingga totalnya sebanyak 12 orang.
Pelaku pembunuh yakni TH (45) alias Mbah Slamet, pria yang berkedok dukun pengganda uang.
Sementara jumlah korban tewas tersebut menyusul temuan 10 jasad yang ditemukan terkubur di sebuah kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023).
Kabibdhumas Polda Jawa Tengah, Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan temuan jasad terbaru pada Selasa (4/4/2023).
Polisi pun hingga saat ini masih bekerja untuk menemukan detail semua korban lewat tim Disaster Victim Identification (DVI).
Sementara sembilan jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara telah diperiksa tim forensik Bidokkes Polda Jawa Tengah.
Soal temuan korban baru, polisi mengatakan hal itu sesuai dengan beberapa penggalian berdasarkan petunjuk tersangka, melansir TribunJateng.com.
"Iya, total ada 12 jenazah ditemukan," kata Kombes Iqbal Alqudusy kepada wartawan di kantor Polda Jateng, Selasa (4/4/2023) sore.
Menurutnya, jasad tersebut sudah terpendam selama sekira enam bulan.
Baca Juga: 11 Korban Pembunuhan Berantai Tohari Dukun Banjarnegara Ditemukan