Banjir Air Mata, Anggota Brimob Ini Dijemput Sang Ayah Dalam Kondisi Tak Bernyawa

Senin, 06 Maret 2023 | 07:08
Dok. Tribunnews

Banjir Air Mata, Anggota Brimob, Bharada Muhammad Aldy Dijemput Sang Ayah Dalam Kondisi Tak Bernyawa.

Suar.ID -Banjir Air Mata, Anggota Brimob,Bharada Muhammad Aldy Dijemput Sang Ayah Dalam Kondisi Tak Bernyawa.

Teror di Irian Jayahingga kini masih eksis dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Dalam beraksi,KKB Papua kerap tak memilih sasaran.

Warga sipil juga kerap menjadi sasaran tembak KKB Papua.

Beberapa waktu lalu, KKB Papua juga beraksi di Nduga.

Kala itu, kontak senjata antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dengan aparat kembali terjadi di Nduga.

KKB terlibat kontak tembak dengan anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi di Mugi, Kabupaten Nduga beberapa waktu lalu.

Akibat kontak tembak dengan KKB tersebut, satu anggota Brimob gugur dan dua lainnya luka berat.

Insiden yang terjadi sekitar pukul 07.20 WIT itu, terjadi saat anggota sedang melaksanakan pengamanan bandara.

Hal ini dalam rangka pendorongan logistik, serta untuk pendaratan helikopter yang membawa Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Tindak, Kombes Pol. Jhon Sitanggang, S.I.K., bersama tim..

Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin kepada Antara, membenarkan terjadinya insiden yang menyebabkan meninggalnya satu anggota Brimob itu.

Korban saat itu langsung dievakuasi ke RSUD Timika menggunakan helikopter.

Anggota Brimob yang menjadi korban dalam kontak tembak tersebut adalah Bharada Aldy.

Bharada Aldy meninggal dunia dengan luka tembak di bahu bagian ketiak kanan.

Sosok Bharada (Anumerta) Muhammad Aldy, anggota Resimen II Pasukan Pelopor Brimob Kelapa Dua Jakarta, korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, menjadi perbincangan masyarakat di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Facebook
Facebook

Banjir Air Mata, Anggota Brimob, Bharada Muhammad Aldy Dijemput Sang Ayah Dalam Kondisi Tak Bernyawa

Aldy merupakan tulang punggung dari keluarganya yang tinggal di Kalimantan Utara.

Ia jugamerupakan kebanggaan keluarga dari ayahnya yang berprofesi sebagai buruh di Nunukan, Kalimantan Utara.

"Iya, (almarhum) termasuk tulang punggung dan kebanggaan pihak keluarga,"

"Korban adalah putra dari seorang buruh di Nunukan, Kalimantan Utara," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).

Bharada Aldy merupakan anak kedua dari keluarganya.

Almarhum lahir pada 3 April 1997.

Sebelum memutuskan mendaftar Polri pada 2017, Aldy bekerja sebagai buruh di Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, membantu ayahnya.

Amir, ayah Bharada (Anumerta) Aldy, di Nunukan menuturkan, selepas tamat SMA pada 2016, almarhum sempat menganggur satu tahun.

Pada saat menganggur, ia membantu ayahnya yang bekerja sebagai buruh angkut di pelabuhan.

Aldy sangat ingin menjadi anggota Polri.

Sehingga, orangtuanya mengizinkannya mendaftar Brimob pada 2017.

Aldy sejak lulus tahun pendidikan Tamtama 2018 lalu, ia bertugas di Markas Komando Brimob Kelapa Dua Depok.

Kemudian pada Februari 2019, almarhum mendapatkan penugasan di Papua.

Lebih dari sebulan ia ditugaskan dalam penjagaan keamanan di Nduga, Papua.

Ayahnya, Amir sangat sedih mendengar kabar anaknya meninggal dunia akibat luka tembak kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga.

Amir mendapat kabar duka melalui telepon saat sedang bekerja di Pelabuhan Tunon Taka.

"Saya sangat sedih pak," tutur dia sambil bergegas berangkat ke Tarakan menjemput jenazah anaknya yang rencananya tiba dari Balikpapan menggunakan pesawat Lion Air.

Amir menceritakan, sejak lepas pendidikan Polri, almarhum pada 2018 langsung ditempatkan di Resimen II Pasukan Pelopor Brimob, Jakarta.

Selama itu pula, ia belum pernah pulang ke Kabupaten Nunukan menemui orangnya hingga diberangkatkan oleh negara sebagai pasukan pengamanan di Kabupaten Nduga.

Almarhum Muhammad Aldy mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) satu tingkat menjadi Bhayangkara Satu (Bharatu).

Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan, setiap anggota Polri yang gugur dalam tugas, berhadapan, atau kontak langsung dengan pelaku tindak pidana atau kejahatan, akan langsung diproses untuk mendapatkan KPLB.

"Untuk anggota yang gugur atas nama Bharada Muhammad Aldy, sudah mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa 1 tingkat lebih tinggi, menjadi Bharatu," pungkas Dedi Prasetyo.

Baca Juga: Ferdy Sambo Dan Putri Candrawathi Dihukum Berat, Sang Putri Bongkar Kondisi Keluarganya

Editor : Ervananto Ekadilla

Baca Lainnya