Suar.ID - Belakangan ini sosok anak pejabat pajak berinisial MDS kini jadi sorotan usai diduga aniaya putra pengurus pusat GP Ansor.
Mobil mewah Jeep Rubicon milik MDS ini pun kini jadi barang bukti dan telah disita di Kapolres Metro Jakarta Selatan.
Usut punya usut, Jeep Rubicon ini pun bermasalah karena telat pajak dan besaran pajak ini bisa bikin UMR Jogja menangis.
Tak cuma Jeep Rubicon, MDS, anak pejabat pajak ini rupanya suka bergaya hidup mewah dan sering pamerkan Harley Davidson yang jadi tunggangannya.
Sebelumnya, Jeep Rubicon ini jadi barang bukti kala MDS ini aniaya CDO, putra pengurus pusat GP Ansor di sekitar rumah temannya di Kompleks Grand Permata, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Senin (20/2/2023).
Dilansir TribunJakarta.com, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi ungkap kalau MDS ini memasang pelat palsu dengan nopol B 120 DEN.
"Saat itu mobil ini menggunakan plat nomor ini (B 120 DEN), kemudian setelah dilakukan cek fisik nomor rangka dan nomor mesin oleh petugas dari Direktorat Lalu Lintas," ucap Ade Ary saat rilis perkara di Polres Metro Jakarta Selatan pada Rabu (22/2/2023).
"Nomor polisi ini tidak sesuai dengan peruntukannya (palsu)." tegasnya.
Ade pun melanjutkan kalau penyidik telah amankan pelat asli dari mobil mewah Jeep Rubicon yang dikendarai MDS dengan nopol B 2571 PBP.
"Kemudian kami mengamankan nopol B 2571 PBP ini yang diduga nopol ini lah yang sesuai dengan fisik mobil ini, sesuai dengan STNK yang ada," ungkap dia.
Sampai Rabu (22/2/2023) siang, korban MDS ini diketahui masih terbaring koma di Rumah Sakit Medika Permata Hijau.
"Dicek terakhir jam 11.50 oleh penyidik, korban sedang ditangani oleh petugas medis di RS Medika Permata Hijau," beber Ade Ary.
Ade pun mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian yang dialami dan kondisi korban saat ini.
"Sekali lagi kami menghaturkan rasa prihatin, berempati, terhadap kejadian yang menimpa korban," ujar dia.
Diketahui, peristiwa penganiayaan ini awalnya terjadi kala seorang remaja perempuan berinisial AGH (15) mengadu soal perbuatan tak menyenangkan yang dilakukan korban.
AGH sendiri adalah mantan pacar korban yang kini jadi kekasih MDS.
"Beberapa hari sebelum kejadian tersangka mencoba mengonfirmasi hal tersebut kepada korban.
"Kemudian korban tidak menjawab dan tidak bisa bertemu," kata Ade saat merilis kasus ini, Rabu (22/2/2023).
Lalu pada Senin (20/2/2023), AGH pun kembali hubungi korban.
Kala itu, AGH ini pun nyatakan ingin kembalikan kartu pelajar milik korban.
"Kemudian korban menyampaikan bahwa korban sedang berkunjung ke rumah temannya saudara R di sekitar TKP di Komplek Grand Permata di Ulujami," ujar Kapolres.
Kemudian, MDS pun datang ke rumah teman korban.
Tersangka ini datang dengan AGH dan seorang lainnya yang berinisial S gunakan Jeep Rubicon warna hitam.
Kala tiba di depan rumah R, AGH pun hubungi CDO dan memintanya keluar.
Korban ini akhirnya keluar temui tersangka dan AGH.
Di momen inilah tersangka coba konfirmasi soal perbuatan tak menyenangkan yang diadukan AGH.
Saat itu pun sempat terjadi perdebatan antara MDS dan CDO sebelumhirnya terjadi penganiayaan pada korban secara brutal di belakang mobil tersangka.
"Pelaku menendang kaki korban sehingga korban terjatuh, kemudian pelaku memukul korban berkali-kali menggunakan tangan kanan pelaku.
"Kemudian saat korban sudah terjatuh, pelaku menendang kepala korban.
"Kemudian menendang perut korban," ungkap Ade Ary.
Tak berselang lama, orangtua R pun mendekat ke TKP dan berupaya menolong korban.
Orangtua R ini langsung memanggil sekuriti komplek yang kemudian hubungi Polsek Pesanggrahan.
"Setelah mendapat laporan dari petugas sekuriti di Grand Permata Cluster Boulevard ini, petugas kepolisian dari Polsek Pesanggrahan datang dan langsung mengamankan orang-orang yang ada di TKP, yaitu saudari A, kemudian pelaku MDS dan juga saksi S," terang Kapolres.
Korban sendiri pun langsung dibawa ke RS Medika Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Penyidik Polres Metro Jakarta Selataun kini telah tetapkan MDS sebagai tersangka dan ditahan.
Jeep Rubicon Nunggak Pajak
Usai kasus ini viral, sosok pelaku MDS ini pun diungkap oleh akun Twitter @LenteraBangsa_.
Akun ini mengunggah sosok MDS ini adalah putra dari Rafael Alun Trisambodo yang merupakan Kepala Bagian Umumu Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan II, Kementerian Keuangan.
Dari Laporan Harta Kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), Rafael Alun Trisambodo memiki total kekayaan Rp56.104.350.289 dan tak memiliki uang.
Dalam LHKPN, Rafael ini punya kekayaan sebesar Rp51,93 miliar berbentuk tanah dan bangunan di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Sleman dan Manado.
Kendaraan yang dilaporkan dalam LHKPN antara lain yaitu Toyota Camry 2008 senilai Rp125 juta dan Toyota Kijang 2018 senilai Rp300 juta.
Meski begitu, mobil Jeep Robicon berwarna hitam yang dikendarai anaknya tak dilaporkan dalam LHKPN.
Dari tangkapan layar Samsat Digital, nampak sejumlah data mobil jenis Jeep Wrengler 3.6 AT ini masa berlaku STNK mobil ini habis pada 4 Februari 2026.
Besaran pajak per tahun pun mulai dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Pokok sebesar Rp6.678.000 Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) sebesar Rp143.000.
Dalam laporan ini nampak mobil milik anak Pejabat Pajak Jaksel ini telah menunggak pajak.
Hal ini bisa dilihat dari status pajak yaitu Masa Pajak Habis.
Pajak Kendaraan bermotor yang jatuh tempo pada tanggal 4 Februari 2023 ini belum dibayarkan hingga 22 Februari 2023.
Denda PKB tercatat sebesar Rp133.600 dan SWDKLLJ denda sebesar Rp35.000.
Kerap Pamer Moge
Mengutip akun TikToknya, MDS ini sering pamer Moge Harley Davidson.
Lewat berbagai unggahannya ini, MDS pun nampak menyukai dunia otomotif.
Ia pun sering pamer tunggangan Harley Davidson.
Di salah satu postingannya, MDS nampak pamerkan keahliannya kendarai Harley Davidson seri Street Glide.
Mengutip situs oto.com, harga Harley Davidson seri Street Glide ini yaitu senilai Rp1,16 miliar.
Baca Juga: 'Udah Full Sayang' Boy William Keceplosan Panggil Ayu Ting Ting