Ada beberapa hal yang memengaruhi tren turunnya harga tiket pesawat. Yang jelas, saatnya cek jadwal pesawat untuk liburan.
Suar.ID -Kabar turunnya harga tiket pesawat belakangan ini memang sedang ramai dibicarakan.
Mumpung harga tiket pesawat sedang turun, mungkin sudah saatnya untuk lebih rajin menengok jadwal pesawat dan pergi liburan.
Terkait tren turunnya harga tiket pesawat, menurut laporan Kontan, data Pertamina menunjukkan adanya penurunan rata-rata harga avtur pada kategori domestic flight into plane/not into plane.
Sebagai catatan:domestic flight into plane/not into plane pada periode 15-31 Januari 2023 sebesar Rp 17.311,94 per liter.
Harga itu turun 1,98% dibanding periode 15-31 Desember 2022 yang sebesar Rp 17.662,03 per liter.
Soal penurunan harga avtur dibenarkan olehSekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting.
Dia bilang, tren harga avtur memang sedang turun dibanding Desember 2022.
"MOPS Kerosene memang trennya menurun," katanya, dilaporkan Konta, Selasa (17/1).
Masih menurut catatan Kontan,porsi biaya avtur memiliki porsi yang tidak sedikit dalam total biaya operasional pesawat.
Hal itu dikuatkan dengan pernyataan pengamat penerbanganAlvin Lie.
Alvin bilang, biaya avtur umumnya berkontribusi 30%-35% dalam total biaya operasi.
Tapi apakah penurunan harga tiket pesawat sepenuhnya dipengaruhi oleh harga avtur, menurut Alvin ternyata tidak.
Dia menilai,tren penurunan harga tiket maskapai lebih didorong oleh jumlah penumpang yang menurun alih-alih penurunan harga avtur.
Alvin menegaskan, penurunan harga avtur tidak punya pengaruh signifikan terhadap total biaya operasi.
Penurunan penumpang memang kerap terjadi setelah momen Natal dan Tahun Baru, begitu kata Alvin.
Dan itu terjadi setiap tahun.
Biasanya tren itu akan kembali naik saat Imlek tiba, walaupun tidak terlalu signifikan.
Naik lagi saat Idul Fitri, turun lagi hingga liburan akhir tahun akademik.
Setelah itu, tren volume penumpang bakal merosot lagi hingga Natal dan Tahun Baru.
Dia menduga,strategi menurunkan harga tiket pesawat merupakan ikhtiar maskapai untuk menggaet penumpang yang biasa menggunakan transportasi darat agar beralih menggunakan pesawat.
Hanya saja, strategi tersebut, menurut Alvin, belum tentu serta-merta menarik di mata penumpang.