Kabar bahagia yang mereka yang sering mantengin jadwal pesawat, baru-baru ini tiket pesawat tiba-tiba menurun drastis. Begini penjelasannya.
Suar.ID -Kabar bahagia yang mereka yang sering mantengin jadwal pesawat beserta harga tiketnya.
Dilaporkan Kompas.com, harga tiket pesawat disebut mulai turun dibanding bulan-bulan sebelumnya.
Kabar tiket pesawat turun juga disampaikan pleh akun IG resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Seiring dengan melandainya harga avtur, sebagian besar maskapai penerbangan di Indonesia menerapkan harga tiket yang jauh lebih terjangkau dibanding beberapa bulan sebelumnya,” demikian bunyi akun tersebut, dikutip Rabu (11/12023).
Tiket pesawat Jakarta-Bali yang biasanya 1,3 - 3,3 juta kini jadi 700 ribuan.
Pun begitu dengan tiket Jakarta-Jogja yang biasanya 800 ribuan kini jadi 400 ribuan.
Benarkah harga tiket pesawat turun karena harga avtur mulai melandai?
MenurutExecutive Director Pacific Asia Travel Association (PATA) Indonesia Agus Canny, sebenarnya tidak pernah ada harga tiket pesawat naik ataupun turun.
“Sebetulnya promosinya gimmick (trik), dari 100 seat (kursi), mungkin yang dipromosikan harga murahnya hanya 20 persen. Tapi itu menciptakan demand (permintaan), jadi sebenarnya harga turun itu enggak ada,” ujar Agus.
Ia menjelaskan, maskapai penerbangan perlu menciptakan eksistensi dan menarik perhatian.
Dengan menampilkan harga promosi termurah, kata dia, hal tersebut akan memicu demand dari calon penumpang untuk segera membeli tiket pesawat.
"Jadi menggunakan konsep parity atau 20:80. Maskapai mengorbankan 20 seat harga bawah atau promosi, untuk mendapatkan 80 sisanya," katanya.
Sehingga, kata dia, saat harga tiket pesawat saat ini masih murah, sebenarnya merupakan bagian dari 20 persen.
Jika angka tersebut sudah laku, tidak lama lagi harga akan kembali seperti biasa atau naik mengikuti tarif batas atas.
Agus menuturkan, melalui teknologi digital dengan sistem analitik yang digunakan maskapai, mereka dapat dengan mudah mengendalikan harga.
“Lihat saja, besok sedikit-sedikit akan naik, itu sebelum lebaran. Lebaran kan April, industri akan promosi sampai sekitar Februari,” tutur dia.
Adapun kenaikan tersebut, ucap Agus, kemungkinan akan terjadi secara bertahap dan tidak signifikan. Misalnya naik bertahap mulai Rp 5.000, Rp 10.000, dan seterusnya.
“Biar orang mikir, 'Wah kenapa enggak beli kemarin, sekarang sudah naik lagi tuh, cepat ambil',” kata dia.