Anak Kecil yang Diculik dan Dibunuh di Makassar Ternyata Sudah Bekerja untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Jumat, 13 Januari 2023 | 11:01
Kolase Instagram

Bocah 11 tahun yang dibunuh 2 ABG ternyata setiap harinya kerja jadi tukang parkir.

Suar.ID - Dua remaja di Kota Makassar, Sulawesi Selatan berinisial AI (17) dan Fa (14) baru-baru ini bikin geger publik.

Mereka dilaporkan telah menculik dan membunuh bocah berusia 11 tahun bernama M Fadil Sadewa (MFS).

Kasus ini terungkap setelah pihak keluarga melaporkan hilangnya Dewa (panggilan korban) sejak Minggu (8/1/2022).

Dikutip KompasTV, Dewa ditemukan tewas mengenaskan di kolong jembatan, Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-nipa, Moncongloe, Kabupaten Maros, Selasa (10/1/2022) dini hari.

Setelah dilakukan penyelidikan, kedua pelaku ternyata tergiur mendapatkan uang banyak setelah melihat penawaran jual beli organ tubuh manusia di internet.

Terlepas dari pelaku yang sudah ditangkap, tewasnya MFS memberikan duka mendalam di benak keluarga dan tetangganya.

Orang-orang terdekat korban mengenang sosok MFS yang kini sudah pergi untuk selamanya itu.

Tetangga korban Samsiah (50) mengaku mengenal dekat MFS.

Sosok korban di mata Samsiah merupakan pribadi yang baik serta rajin.

"Baik sekali itu, anak kasihan."

"Sopan anaknya, kalau lewat pasti menyapa tante."

"Begitu juga kalau ada disuruh kan, rajin dia," kenang Samsiah, dikutip dari TribunMakassar.com, Rabu (11/1/2023).

Samsiah melanjutkan ceritanya, MFS sejak lahir hingga besar dengan tinggal di rumah neneknya di Jl Batua Raya 7, Kecamatan Panakkukang, Makassar.

Di umur 5 tahun, MFS ditinggal ibunya yang menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri karena faktor ekonomi.

MFS kemudian dirawat oleh sang nenek dan ayahnya, Karmin (32).

Untuk mencukupi kebutuhan anaknya, Karmin bekerja serabutan mulai buruh bangunan hingga penarik bentor.

"Ibunya di Malaysia merantau, kasihan, jadi tinggal sama bapaknya di rumah neneknya," imbuh Samsiah.

Meskipun masih belia, MFS tidak berdiam diri untuk membantu perekonomian keluarganya.

MFS rela menjadi tukang parkir di sela-sela kegiatannya bersekolah.

Bocah kelas 5 SD ini menjaga parkir di area minimarket dekat rumahnya.

Biasanya MFS menjaga parkir mulai dari pulang sekolah hingga malam hari.

Ayah korban, Karmin menjelaskan, MFS bekerja untuk meringankan bebannya sebagai tulang punggung keluarga.

"Itu hasil parkirnya dia pakai belanja juga di sekolah itu kasihan," ucap Karmin, dikutip dari Tribun-Timur.com.

(Dok polisi - TribunTrends)
(Dok polisi - TribunTrends)

Heboh dua ABG di Sulsel bunuh bocah 11 tahun karena terobsesi dengan situs jual beli organ tubuh.

Kini pihak keluarga hanya bisa pasrah menerima tewasnya MF dengan cara memilukan.

Secara khusus keluarga meminta kedua pelaku dihukum setimpal.

"Nyawa harus dibayar nyawa."

"Saya minta Keduanya dihukum berat. Harus juga merasakan apa yang dirasakan Dewa," timpal tante korban, Erni (31).

Baca Juga: Sosok Ini Mengatakan Jika Tiko Terancam Tak Mendapatkan Warisan dari Ibu Eny: Makanya Hati-hati

Tag

Editor : Adrie Saputra