Suar.ID - Kasus keluarga tewas di Magelang kini kian pilu.
Bagaimana tidak, satu diantara anggota keluarga yang tewas dibunuh adiknya sendiri di Magelang ini rupanya berencana menikah.
Korban yang bakal menikah ini yaitu Dhea Chairunnisa (25) yang merupakan anak sulung dari pasutri yang juga turut tewas diracun pada Senin (28/11).
Dhea Chairunnisa pun jadi korban tewas usai diracun oleh adik kandungnya sendiri yaitu Dhio Daffa.
Sang kakak pun padahal diketahui sedang berencana akan langsungkan pernikahan.
Sayangnya, rencana tersebut berubah pupus usai Dhio Daffa dengan tega racuni ibu, ayah, dan kakaknya hingga tewas.
Dilansir Tribunnews.com, Dhea ini merupakan anak pertama dari pasangan Abbas Ashar dan Heri Riyani.
Ia pun merupakan lulusan Universitas Muhammadiyah Magelang angkatan 2015.
Wanita kelahiran 1997 ini pun pernah bekerja sebagai seorang teller bank selama 3 tahun.
Informasi ini pun didapat dari akun Linkedin.com milik Dhea.
Dikabarkan, Dhea ini bakal segera langsungkan pernikahan.
Sayangya, rencana ini sirna usai Dhea ini akhirnya tewas gegara dibunuh adiknya sendiri.
Kabar rencana pernikahan Dhea ini pun dibenarkan oleh kakak ibunya, Agus Kustiardo (58).
Agus Kustiardo pun akui kalau dapatkan informasi rencana pernikahan ini.
Meski demikian, ia pun akui kalau tak mengetahui tanggalnya.
"Memang ada informasi akan menikah, tetapi belum tahu kapannya.
"Soalnya belum ada rembukkan dengan keluarga," jelasnya dikutip dari TribunJogja.com.
Sedangkan, Kepala Desa Mertoyudan, Eko Sungkono pun tahu rencana pernikahan Dhea ini.
Namun, rencana pernikahan ini pun belum terdaftar di KUA.
"Iya, setahu saya memang akan menikah.
"Namun, memang kapannya belum diketahui.
"Belum ada juga laporan ke KUA," terangnya.
Racun yang digunakan pelaku
Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochamad Sajarod Zakun mengungkapkan kalau hasil autopsi dan sisa barang bukti di TKP menunjukkan kalau adanya upaya pembunuhan dengan berikan racun ke minuman para korban.
Sejumlah barang bukti yang diamankan ini yaitu 2 gelas minuman teh, satu gelas es kopi, dan sendok untuk mengaduk.
Ia juga tambahkan kalau racun yang digunakan untuk membunuh satu keluarga ini mengandung zat arsenik.
"Semacam zat arsen (arsenik)," jelasnya dikutip dari TribunJogja.com.
Di sisi lain, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Tengah, dr Sumy Hastry Purwanti jelaskan racun yang digunakan tersangka ini begitu mematikan.
Jenis racun ini menurutnya bekerja sangat cepat untuk membunuh korban usai dikonsumsi.
Ketiga korban ini pun diperkirakan meninggal dalam waktu antara 15-30 menit setelah meminum minuman yang telah diberi racun.
"Sekitar 15 sampai 30 menit (durasi korban meninggal setelah mengkonsumsi minuman yang sudah dicampur racun," ungkapnya.
Selain itu, dr Sumy pun jelaskan cara kerja jenis racun ini hingga dapat membunuh korban.
Usai korban meminum minuman beracun ini, racun pun bakal masuk ke pembuluh darah dan akibatkan beberapa organ tubuh korban alami kerusakan seperti terbakar.
Organ Tubuh yang dapat rusak gegara racun ini yaitu
tenggorokan, lambung, usus, hati, jantung, paru-paru dan otak.
"Organnya merah seperti terbakar," terangnya.