Suar.ID - Cianjur alami gempa gempa 5,6 SR pada Senin (21/11/2022).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan pada Kamis (24/11/2022), bahwa ada sebanyak 272 orang tewas dalam bencana gempa Cianjur.
Para korban ini kebanyakan tertimpa bangunan yang roboh dan ada pula yang tertimbun tanah longsor.
Ahman (52), salah satu warga yang harus kehilangan keluarganya karena gempa Cianjur belum lama ini membagikan kisah pilunya.
Warga Cugenang, Cianjur ini harus merasakan duka karena kehilangan ibu, istri, dan anaknya sekaligus.
Dilansir dari Tribunnews.com pada Jumat (25/11/2022), saat bencana terjadi, ibu beserta istri dan anaknya sedang berada di warung mereka yang terletak di Jalan Raya Labuan, Cianjur.
Warung tersebut sudah hilang tertimbun tanah padat dan batu setelah diterjang longsor dari arah bukit setelah gempa Cianjur.
Saat gempa terjadi, cuaca tidak hujan.
Namun tanah bergerak dari atas bukit menimbulkan longsor tak lama setelah angin kencang muncul.
Empat hari berturut-turut setelah terjadinya gempa, Ahman sering menyambangi lokasi terjadinya longsor.
Ia berharap anggota keluarganya bisa segera ditemukan.
Bahkan ia sampai meminta izin untuk menginap di tempat tetangga yang rumahnya dekat dengan lokasi tanah longsor untuk memudahkannya jika ingin ke tempat kejadian.
"Saya kadang-kadang, cari tetangga yang dekat di sini," ucap Ahman terbata-bata sambil menahan tangis saat ditemui Warta Kota, Kamis (24/11/2022) pagi.
Sementara Ahman sendiri selamat lantaran saat kejadian dirinya sedang mengantarkan makanan untuk anaknya yang ada di pondok pesantren.
Ia mengungkapkan sudah memiliki firasat sebelum terjadinya bencana yang menewaskan ibu, istri, dan anaknya ini.
Dua hari sebelumnya, Ahman mendadak dibuat heran dengan sikap istrinya yang dinilai tidak biasa.
Pasalnya sang istri tiba-tiba menyandarkan kepalanya ke atas paha Ahman.
Selama menikah, ternyata istrinya jarang melakukan hal demikian.
Ahman menilai bahwa istrinya tiba-tiba bersikap begitu manja.
"Saya juga heran kenapa dia semanja itu, biasanya tidak," kata Ahman mengenang peristiwa pertama kali seumur hidupnya.
Ahman juga merasa heran karena dia begitu ingin manja bersama dengan putrinya.
Ahman bahkan mengaku sangat merasa rindu setiap bersama putrinya.
Ia juga sempat mengelus kepala putrinya yang tengah sakit.
Ahman juga membagikan kenangan dengan ibunya, waktu itu dia ikut mengurus ibunya yang sakit.
Ibu dari Ahman ternyata mengalami gangguan paru.
Ahman sempat membawa ibunya ke pengobatan alternatif dan berangsur membaik meski hanya bisa tergolek di kasur.
Kini semua kisah tentang ibu, istri, dan anaknya hanya tinggal kenangan.
Ia kini berharap bisa melihat tiga orang anggota keluarganya ditemukan dalam kondisi apapun.