Setidaknya ada tiga hal sebelum menentukan biaya mendesain dapur minimalis impian kita. Jangan salah perencanaan.
Suar.ID -Ketika hendak mendesain dapur minimalis impian, hal pertama yang biasa hinggap di benak kita adalah: berapa biayanya?
Itu hal yang lumrah, tapi bukan berarti tidak ada jalan keluarnya.
Dengan perencanaan yang baik, kita bisa kok mendesan dapur minimalis idaman kita.
Harap dicatat,beradadi ruangan yang penataannya sesuai dengan keinginan hati pasti akan selalu membawa suasana baik pada kehidupan.
Suasana hati penghuninya akan sangat bergantung kepada warna, material, hingga aksesoris dapur minimalis yang kita pilih.
Jangan ragu juga menggunakan jasa kontraktor dapur ketika kita bingung mendesain dapur minimalis pujaan.
Perancangan, pemilihan material, hingga pembangunan dapur dikerjakan oleh kontraktor untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Nah, untuk mendapatkan dapur yang sesuai tersebut tentunya memerlukan biaya yang harus dibayarkan.
Anggaran Pembuatan Dapur
Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan sebuah catatan keuangan yang diperlukan pada sebuah proyek pembangunan.
RAB mencakup beberapa poin penting seperti ukuran pengerjaan, jenis dan harga material, serta biaya tukang dan biaya tak terduga.
Setiap poin-poin tersebut merupakan hal standar yang lazimnya ada dalam sebuah RAB pembuatan dapur.
Perlunya Sketsa
Proses penyusunan RAB biasanya dilakukan ketika sketsa rancangan dapur oleh jasa kontraktor telah disetujui klien.
Langkah penyusunan ini tentunya setelah dilakukan beberapa kali perubahan dalam rancangan desain dan juga material yang digunakan. Sehingga RAB menjadi lebih akurat.
Patuhi RA B
Meskipun tidak mengikat, RAB haruslah dipatuhi.
Seringkali karena tidak sesuai dengan keinginan, klien tiba-tiba ingin mengubah desain dapur di tengah jalan.
Jika tetap dipaksakan, terdapat 2 risiko utama yang dapat timbul yang berkaitan dengan RAB.
Dapur yang tercipta tidak sesuai dengan idaman, atau membengkaknya anggaran.
Ukuran dapur yang terdapat di setiap rumah sangat variatif sesuai kebutuhan.
Akan tetapi, terdapat ukuran ideal yang dapat dijadikan patokan, yakni 1:10 dari luasan bangunan keseluruhan.
Contohnya adalah, dapur berukuran 2 m x 2 m yang terdapat pada bangunan dengan luas sekurang-kurangnya 39 m2.
Meskipun kecil, pembangunan dapur tersebut tetaplah harus menggunakan RAB dalam prosesnya.
Sesuai dengan tujuan awalnya, kendali atas arus keluar masuk keuangan akan lebih terjaga serta catatan pengerjaan pun terekam dengan sempurna.