Bantah Jadi Pelakor Perebut Suami Orang, Arawinda Kirana: Diam Merupakan Pilihan Yang Rumit

Kamis, 27 Oktober 2022 | 14:12
Instagram.com/arawindak

Arawinda Kirana

Melalui postingan di Instagram, Arawinda Kirana membantah gosip yang menyebut dirinya sebagai pelakor, perebut suami orang. Dia juga minta maaf.

Suar.ID -Setelah sekian lama digosipkan jadi pelakor, Arawinda Kirana akhirnya buka suara.

Melalui postingan di Instagram, Arawinda Kirana menjelaskan sikapnya terkait gosip yang beredar.

Kita tahu, beberapa bulan yang lalu, Arawinda Kirana digosipkan jadi pelakor, perusak rumah tangga orang.

Gosip itu berawal dari postingan seorang netizen anonim tentang saudara perempuannya yang jadi korban perselingkuhan.

Netizen ini bilang bahwa si saudara sudah pacaran lama dengan si suami, sejak zaman sekolah.

"Saudaraku ini juga asli cantik banget sama seksi, dari keluarga yang nggak sembarangan sama sekali..." begitu tulisnya.

Tudingan itu kemudian mengarah ke nama Arawinda Kirawan, seorang artis berbakat pendatang baru, yang namanya berkibar lewat film berjudul Yuni.

Yuni sendiri merupakan film dengan sudut pandang perempuan yang secara terbuka menyuarakan kampanye antipelecehan terhadap perempuan.

Kembali ke Arawinda Kira, dalam postingan itu, wanita berusia 21 tahun itu memulai pernyataannya dengan kalimat permintaan maaf.

"Mohon maaf selama ini saya belum berbicara," kata Arawinda Kirana.

"Karena ada beberapa hal yang belum bisa saya sampaikan pada saat ini, dan ingin saya sampaikan pada waktu yang tempat."

Dia melanjutkan:

"Terkait dengan masalah dan rumor yang tidak benar yang telah muncul mengenai kehidupan pribadi saya."

"Diam merupakan pilihan yang rumit, sebab saya sadar bahwa diamnya saya selama ini malah justru menyebabkan kebingungan dan kesalahpahaman, serta berdampak buruk kepada orang-orang di sekitar saya."

"Termasuk di pekerjaan yang pernah melibatkan saya."

"Saya minta maaf apabila masalah dan rumor mengenai kehidupan pribadi saya telah menimbulkan dampak negatif secara langsung maupun tidak langsung kepada karya dan para pembuatnya."

"Karya-karya ini adalah kerja keras banyak orang, yang ditujukan untuk lebih banyak orang lagi, maka dari itu saya merasa ingin melakukan permintaan maaf secara terbuka."

"Faktanya, segala masalah dan rumor mengenai kehidupan pribadi saya timbul setelah saya selesai bekerja dengan mereka."

"Oleh karena itu juga, tolong berikan saya ruang untuk membenahi masalah pribadi ini secara privat. Terima kasih atas pengertiannya."

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad