Motif Rudolf Tobing membunuh Icha Rizabani karena sakit hati melihat temannya itu jalan bareng orang yang dia anggap sebagai musuh.
Suar.ID -Siapa yang menyangka bahwa Ade Yunia Rizabani Paembonan alias Icha Rizabani tewas di tangan teman sendiri.
Teman itu adalah mantan pendeta muda Christian Rudolf Tobing.
Setelah dibunuh, mayat Icha kemudian dibuang Rudolf di bawah kolong Tol Becakayu, Bekasi, Jawa Barat.
Icha Rizabani, berusia 36, adalah teman Rudolf sendiri.
Icha berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan, dan sedang merantau ke Jakarta.
Icha lahir pada 23 Junoi 1986.
Sang ibu,Elisabeth Bandaso, ketika menerima kabar kematian putrinya, langsungmenghubungi Ketua Umum Ikatan Keluarga Toraja Nusantara (IKaTNUS), Irjen Pol (P) Frederik Kalalembang untuk meminta bantuan.
Selama ini Ichatinggal seorang diri di indekos di kawasan Jakarta Barat.
Selama di Jakarta, Icha bekerja sebagai karyawan swasta.
Kakak korban, Yoris mengaku baru mengetahui kabar adiknya itu meninggal dunia pada Selasa (18/10/2022) pagi.
"Saya dapat telepon dari kakak saya, sekitar jam 03.00 WIB, setelah subuh, kalau adik saya sudah tidak ada," kata Yoris di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Yoris mengaku pihaknya datang ke RS Polri untuk mengambil jenazah adiknya yang diautopsi di sana.
Dia mengaku terakhir berkomunikasi dengan adiknya itu pada Senin siang, 17 Oktober 2022 sekitar pukul 13.00 WIB.
"Saya WA dia di mana, mau ketemu. Tapi tidak bisa karena dia lagi sibuk kerja," ujar Yoris.
Yoris melanjutkan, ketika dirinya berusaha untuk menghubungi adiknya lagi pada sore, dia mendapati sudah tidak ada balasan WhatsApp dari yang bersangkutan.
"Pas saya cek lagi sekitar jam 3 sore sudah tak bisa dikontak. Malam, saya telpon sekitar jam 9 sudah tidak diangkat," kata Yoris.
Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang turut menaruh perhatian terkait kasus ini.
Purnawirawan Polri itu berharap kepada seluruh masyaratakat Toraja dimana pun berada di seluruh Indonesia agar senantiasa waspada.
Kematian Icha Rizabani Paembonan menjadi duka bagu orang Toraja.
Nama terakhir Icha Rizabani Paembonan sama dengan nama terakhir Bupati Toraja Utara periode 2016 - 2021, Kalatiku Paembonan.
Untuk melancarkan aksinya, Rudolf disebut sengaja menyewa apartemen.
Penjelasan itu disampaikan oleh Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga, Jumat (21/10/2022).
“Untuk apartemen, itu disewa oleh pelaku satu hari, khusus untuk pembunuhan korban,” jelasnya, dikutip dari pemberitaan Kompas TV.
Polisi juga menjelaskan bahwa pelaku telah merencanakan aksinya.
“Pelaku memang sudah merencanakan pembunuhan terhadap korban,” ungkap Panji.
Adapun motif pembunuhan Ade Yunia Rizabani Paembonan adalah sakit hati karena korban jalan bersama orang yang dianggap musuh oleh pelaku.
“Motifnya adalah sakit hati karena pelaku merasa dikhianati oleh korban. Korban pernah berjalan dengan orang yang dianggap musuh oleh pelaku,” tutur Panji.
Menurutnya, orang tersebut dulunya pernah menjadi rekan pelaku, tetapi karena suatu masalah, pelaku pun menganggapnya sebagai musuh.
“Ini (pembunuhan) terjadi karena pelaku melihat foto korban bersama orang yang tidak disukai di suatu acara,” tegasnya.
Sosok Christian Rudolf Tobing viral usai video CCTV yang memperlihatkannya tersenyum ketika membawa troli yang diduga berisi jasad Ade Yunia Rizabani Paembonan, di dalam lift.
Kasus ini berawal dari penemuan mayat terbungkus plastik hitam di kolong Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) pada Senin (17/10/2022).
Berdasarkan keterangan dari saksi Dian (35), mayat perempuan yang belakangan diketahui berinisial AYR (36) tersebut, ditemukan pertama kali oleh seorang penjaga warung kopi (warkop) yang tengah mencari gelas untuk pelanggannya.
Bukan gelas yang didapat, penjaga warung kopi itu justru menemukan plastik hitam terbungkus lakban dengan bentuk yang mencurigakan seperti tubuh manusia.
"Awalnya ada penjaga warkop, dia lagi cari gelas kopi sebenarnya, terus ketemu bungkusan plastik di TKP. Dia ketakutan dan langsung nemuin saya," kata Dian.
Mereka berdua kemudian ke lokasi penemuan mayat tersebut. Saat melihat kantong plastik hitam yang terikat lakban itu, dia mengaku melihat jari kaki manusia.
"Terbungkus rapi, yang kelihatan itu setelah dilihat sekeliling, plastiknya sobek. Kelihatan (hanya) dua jari kakinya korban," tuturnya.
Melihat mayat terbungkus plastik tersebut, keduanya langsung melaporkan kejadian penemuan mayat tersebut ke polisi.
Polisi pun langsung datang ke lokasi penemuan mayat tersebut, dan jasad tersebut kemudian dievakuasi pihak berwenang.
"(Plastik) enggak dibuka, karena orang sudah ramai. (Korban) langsung dibawa utuh (plastik tidak dibuka)," kata Dian.