Cengar-cengir Kayak Orang Nggak Punya Dosa, Ternyata Ini Motif Rudolf Menghabisi Icha Yang Ternyata Bukan Target Utama

Sabtu, 22 Oktober 2022 | 13:51
Tribun Bangka

Christian Rudolf ternyata nggak mengincar Icha sebagai target utama.

Suar.ID -Icha alias AYR, 36 tahun, ternyata bukan target pertama Christian Rudolf Tobing.

Lalu apa yang melatari Rudolf, yang disebut mantan pendeta muda, membunuh Icha?

Ternyata, Rudolf menghabisi Icha karena motif dendam terhadapcircle pertemanan.

Setelah membunuh Icha, Rudolf kemudian membuang mayat perempuan itu di kolong Tol Becakayu, Bekasi.

Seperti disebut di awal, Icha bukanlah target utama Rudolf.

Dilansir Tribun Bangka, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut sebelum membunuh Icha, tersangka ternyata mengincar korban lain yang juga merupakan rekannya berinisial H.

"Korban yang jadi target utama itu yang inisial H, tapi yang bersangkutan sulit dihubungi," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).

Fakta itu juga dikuatkan oleh pernyataann Kasubdit Jatanras DiDitreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga.

Dia bilang bahwa Rudolf sempat mencoba menemui H lewat adiknya.

"Pelaku coba menghubungi calon korban melalui adiknya namun responnya kurang sehingga pelaku bergerak ke target berikutnya yaitu korban I," terang Panjiyoga.

Panjiyoga juga bilang bilang,masih ada korban lain yang menjadi target tersangka. Dia adalah seorang wanita berinisial S yang juga rekan tersangka.

Namun, pelaku baru berhasil mengeksekusi korban Icha sebelum akhirnya ditangkap pihak kepolisian.

Rudolf mengaku korban Icha merupakan targetnya yang paling lemah dan mudah dijangkau.

"Jadi pelaku menilai korban I ini dekat dengan pelaku dan pelaku tahu bagaimana mengajak korban dengan cara bikin podcast bersama," ucap Panjiyoga, Jumat (21/10/2022).

Tribun

Christian Rudolf Tobing

Rudolf kemudian menyewa kamar di salah satu apartemen di kawasan Cempaka Putih dengan dalih agar bisa lebih fokus dalam proses perekaman.

Di kamar tersebut, Rudolf menghabisi nyawa korban AYR dengan cara mencekiknya.

"Pelaku membunuh korban dengan cara dicekik," kata Panjiyoga.

Motif Dendam

Polisi menyebut motif sementara pembunuhan AYR atau Icha (36) karena sakit hati.

"Dari hasil pemeriksaan sementara, Tersangka mengaku sakit hati. Tersangka menyimpan dendam terkait masalah di circle pertemanan mereka," ujar ucap Hengki.

Meski begitu, Hengki mengatakan tim penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih melakukan pendalaman terhadap tersangka. Pasalnya, ada sejumlah barang milik korban yang hilang.

"Penyidik masih mendalami masalah motif ini, karena ada barang-barang korban yang hilang," ungkapnya.

Lebih jauh, Hengki mengungkap hubungan korban dengan tersangka tidak ada yang spesial.

"Hanya pertemanan biasa," ujarnya.

Dari rekaman CCTV lift, Rudolf tidak merasa bersalah, Rudolf malah tersenyum sambil membawa jasad korban dengan troli.

Terungkap, jika senyuman itu merupakan senyuman kepuasan karena misinya telah berhasil dia jalankan.

Jasad AYR kemudian dibawa dari lokasi pembunuhan menggunakan mobil berwarna putih dan dibuang ke kolong Tol Becakayu.

Rudolf ditangkap di kawasan Pondok Gede pada Selasa (18/10/2022) siang saat hendak menjual laptop milik korban.

Christian Rudolf Tobing

Atas perbuatannya, kata Hengki, pelaku R dijerat dengan Pasal 340 subsider Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Punya Trauma Masa Kecil

Polda Metro Jaya mengungkapkan Christian Rudolf Tobing memiliki trauma masa kecil.

Rudolf adalah pelaku pembunuhan wanita berinisial AYR alias Icha (36) yang mayatnya dibuang di kolong tol Becakayu, Bekasi, Jawa Barat.

"Pelaku ini mempunyai trauma masa kecil," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi, Jumat (21/10/2022).

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menyebut trauma Rudolf karena kerap dipukuli ayahnya.

Akibat dari trauma semasa kecilnya itu, tersangka kerap tak bisa mengontrol emosinya.

"Pelaku sering dipukuli almarhum orangtua dan punya emosi yang meledak-meledak," jelasnya.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya