Suar.ID - Para orangtua saat ini harus waspada karena kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia terus bertambah.
Orangtua harus memerhatikan kesehatan anak, termasuk melarang anak untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang mungkin memiliki efek buruk bagi tubuh.Seperti yang diketahui, penambahan jumlah kasus gagal ginjal akut pada anak sejak Agustus hingga 21 Oktober 2022 terbilang pesat.Sekitar tiga bulan berjalan, hingga tanggal 21 Oktober 2022, jumlah laporan pasien gagal ginjal akut pada anak di sejumlah daerah Indonesia sudah mencapai 241 kasus.Mengutip dari Kompas.com, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyampaikan, munculnya gangguan ginjal akut misterius (acute kidney injury/AKI) yang kemungkinan besar karena cemaran etilen glikol dalam obat sirup menjadi pelajaran penting bagi mereka.
Inspektur Utama BPOM Elin Herlina memastikan, pihaknya akan mengintensifkan pengawasan, khususnya pada bahan cemaran yang berbahaya bagi manusia, yaitu etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).
"Tentu dengan adanya kejadian ini merupakan pembelajaran bagi kami (untuk( terus mengintensifkan pengawasan khususnya terhadap bahan cemaran yang berpotensi menyebabkan gagal ginjal ini yaitu EG dengan DEG sebagai cemaran dalam produk obat," kata Elin dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/10/2022).Elin juga ingin industri farmasi ikut berperan penting dan bertanggung jawab dalam menjamin keamanan produk sesuai UU dengan melakukan pengujian.
Dalam kasus gangguan ginjal ini, pihaknya sudah menerbitkan surat tertanggal 18 Oktober 2022 untuk meminta industri melakukan pengujian secara mandiri terhadap bahan baku yang digunakan.
Menurut laman resmi BPOM pada Kamis (20/10/2022), ada 5 sirup obat batuk/parasetamol yang mengandung cemaran etilen glikol melebihi ambang batas yang sudah ditentukan.
Temuan ini ada usai melakukan sampling terhadap 39 bets dari 26 sirup obat.
Baca Juga: Senggol Lesti Kejora, Depe Murka pada Fans Leslar: yang Penting Nggak Digebukin sama Laki