Ada Dua Nama Sekolah di Dalam Stempel Ijazah SMA Jokowi, Ini Penjelasannya

Jumat, 21 Oktober 2022 | 08:31
Tribunnews.com

Foto ijazah SMA Joko Widodo.

Suar.ID - Foto ijazah SMA Joko Widodo baru-baru ini menjadi sorotan netizen dan ramai diperbincangkan di media sosial.

Pasalnya ada dua nama sekolah di dalam stempel ijazah milik Presiden Jokowi.

Dua nama sekolah yang dimaksud adalah SMPP dan SMA VI.

Kok bisa ada dua nama sekolah dalam satu ijazah?

Apalagi, bila kita mencari informasi tentang Jokowi di mesin pencari internet, tempat ia mengenyam bangku SMA bukanlah dua sekolah tersebut, melainkan SMAN 6 Surakarta.

Kepala Sekolah SMAN 6 Surakarta bernama Munarso akhirnya buak suara terkait hal ini.

Dia menunjukkan salinan ijazah orang nomor satu di Indonesia itu kepada media.

Ternyata benar bahwa pada bagian stempel, tertulis dua nama sekolah yang berbeda, yakni SMPP (dalam kurung) SMA VI.

Meski demikian, Munarso menampik bahwa hal tersebut dianggap sebuah kejanggalan.

Dua nama sekolah itu sama-sama sah serta merupakan bagian dari perjalanan sekolah semenjak didirikan hingga akhirnya bertransformasi menjadi SMAN 6 Surakarta.

(Instagram/jokowi) 
(Instagram/jokowi) 

Isu dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi sampai dibicarakan.

"Jadi, awalnya nama sekolah kami itu SMPP 40," papar Munarso dikutip dari Kompas.com.

"Tetapi, tahun 1979, setahun sebelum Pak Jokowi lulus, SMA ini mendapatkan SK dari Kantor Wilayah P dan K Provinsi Jateng, berubah menjadi SMAN 6 Surakarta."

Oleh sebab itu, stempel ijazah angkatan Jokowi beserta di atas dan di bawahnya menggunakan stempel yang bertuliskan dua sekolah, yakni SMPP (SMA VI).

"Pada 1985, lanjut Munarso, Kementerian P dan K mengeluarkan keputusan baru lagi."

"Nama SMA itu diubah menjadi SMAN 6 Surakarta."

Kesimpulannya, SMPP, SMA IV, dan SMAN 6 Surakarta adalah sekolah yang sama, bukan berbeda-beda.

Salah seorang mantan guru biologi di SMA itu, Sudadi Mulyono turut mengonfirmasi sejarah sekolah yang dituturkan Munarso.

Sudadi mengatakan, ada alasan khusus mengapa nama sekolah tersebut diubah dari SMPP menjadi SMA VI.

"Pada waktu bernama SMPP, anak-anak SD itu datang mendaftarkan diri ke sini."

"Dikiranya ini SMP, karena tulisan di plang itu SMPP, enggak tahunya ini setingkat SMA," kenang Sudadi.

Hal itu akhirmya membuat Kantor Wilayah P dan K Provinsi Jawa Tengah menelurkan Surat Keputusan mengubah nama sekolah menjadi SMA VI.

Alhasil, di dalam ijazah seluruh anak-anak yang bersekolah pada masa transisi ini, stempel yang digunakan tertera SMPP (SMA VI).

Salah satunya Presiden Jokowi.

Sudadi sendiri merupakan saksi hidup perjalanan akademik Jokowi semasa SMA.

Ia berharap serangkaian klarifikasi dari pihak sekolah dan dirinya dapat membantu mencerahkan masyarakat Indonesia dari kesesatan informasi tentang asal-usul Jokowi.

Dengan demikian, ia ingin agar isu ijazah palsu Jokowi dihentikan dan tidak dibesar-besarkan lagi.

"Saya ini sebagai gurunya, sebagai saksi hidup, bahwa Pak Jokowi betul-betul murid di SMPP dalam kurung SMA VI atau SMAN 6 Surakarta. Tidak palsu," ujar Sudadi.

Baca Juga: Cara ke Candi Prambanan Naik KRL Solo-Jogja, Disertai Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini Jumat 21 Oktober 2022

Tag

Editor : Adrie Saputra