Supaya tidak seperti Lesti Kejora yang menjadi korban KDRT Rizky Billar, bagaimana cara menghindari suami atau pasangan yang suka main tangan?
Suar.ID -Lesti Kejora secara resmi telah mencabut laporannya terkait KDRT yang dilakukan oleh Rizky Billar.
Pencabutan itu tak pelak memancing reaksi netizen yang ramai-ramai menghujar pasangan tersebut.
Simpati terhadap Lesti Kejora yang menjadi korban KDRT Rizky Billar pun memudar.
Di luar itu, bagaimana sih caranya menghindari pria atau suami yang suka main tangan atau KDRT?
Menurut Kompas.com, ada beberapa cara menghadapi suami yang temperamental dan suka main tangan:
Jangan memperbesar masalah
Saat suami marah, kita mesti memperhatikan, perkataan atau perbuatan seperti apa yang berpotensi menambah emosinya.
Kenali pemicunya
Selain itu, kita juga harus tahu, apa hal-hal yang bisa memicu kemarahan pasangan.
Jika pasangan suka marah-marah nggak jelas tanpa sebab yang jelas, perpisahan mungkin adalah solusinya.
Ajak bercanda
Sifat humoris sepertinya penting dimiliki oleh salah satu pasangan, bisa suami bisa juga istri.
Humor dipercaya bisa meredam emosi seseorang.
Jangan ikutan marah
Sebisa mungkin untuk tidak merespon kemarahan pasangan--dalam batas yang wajar.
Pastikan untuk mengendalikan diri agar tidak terjebak amarah dan melakukan kesalahan serupa.
Jelaskan semuanya ketika suasana tenang
Biarkan pasangan lebih tenang sebelum mulai menjelaskan situasi dan kesalahpahaman yang mungkin terjadi.
Minta suami untuk berubah
Dampingi pasangan agar bisa mengubah temperamennya dengan menjalani terapi atau praktik meditasi maupun bernapas dalam-dalam.
Terangkan dampak buruk soal emosinya yang tidak terkontrol itu baik untuk dirinya sendiri maupun hubungan kita.
Tetapkan batasan
Jangan memberikan toleransi pada perilaku yang merendahkan kita termasuk kemarahan suami yang tidak terkendali.
Tak perlu takut pada mereka dan ambil sikap berani untuk menantang perilaku buruknya itu.
Tetapkan batasan jelas soal sejauh apa dia biasa menyalurkan emosinya dan pastikan tidak ada kekerasan apa pun yang terjadi.
Tinggalkan
Jika sudah tak bisa dikompromikan, perpisahan bisa jadi solusi satu-satunya, demi kesehatan fisik dan mental.
Temperamen pasangan yang tidak terkontrol dan tidak ada keinginan untuk memerbaikinya mungkin saja bisa membunuh kita di kemudian hari.
Beri mereka waktu untuk berubah namun jangan biarkan kita dianiaya, dengan cara apa pun.