Brigjen Hendra Kurniawan mengaku dibohongi oleh Ferdy Sambo terkait penembakan Brigadir J yang rumah dinasnya di Duren Tiga.
Suar.ID -Beberapa fakta terungkap dalam lanjutan persidangan kasus penembakan Brigadir J, Rabu (19/10).
Salah satunya adalah pengakuan Brigjen Hendra Kurniawan yang mengaku dibohongi oleh Ferdy Sambo.
Ketika itu Hendra Kurniawan baru saja tiba di TKP penembakan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Saat itu Ferdy Sambo bilang kepada Hendra Kurniawan, Brigadir J tewas setelah baku tembak dengan Bharada E.
Setelah penembakan itu, Ferdy Sambo langsung menelepon Hendra Kurniawan.
Baca Juga: Pasrah, Bharada E Minta Bertemu Ferdy Sambo dan Istri: Strategi Dimulai
Mantan Kadiv Propam itu meminta Hendra Kurniawan datang ke rumah dinasnya karena ada peristiwa yang harus diceritakan.
Saat itu, Hendra Kurniawan sedang berada di pemancingan di PIK, Jakarta Barat.
Setelah menerima perintah itu, Hendra Kurniawan langsung ke rumah Ferdy Sambo dan tiba di Duren Tiga sekitar pukul 19.15 WIB.
Hendra Kurniawan bertemu Ferdy Sambo di carport rumah.
"Ada peristiwa apa, Bang?" tanya tanya Hendra Kurniawan.
"Ada pelecehan terhadap mbakmu," jawab Ferdy Sambo, disampaikan oleh Jaksa Penuntut Umum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dilansir Kompas.com.
Sejurus kemudian, Ferdy Sambo kemudian melanjutkan ceritanya kepada Hendra Setiawan sesuai dengan skenario yang dia rencanakan.
Menurut cerita Ferdy Sambo, Putri Candrawathi berteriak-teriak sehingga menyebabkan Brigadir J panik dane keluar kamar.
Mendengar itu, Bharada E langsung turun dari lantai 2 dan bertemu Brigadir J di depan kamar Putri Candrawathi.
"Ada apa, Bang?" tanya Bharada E kepada BrigadirJ J.
Bukannya menjawab, Brigadir J spontan menembak Bharada E, menurut cerita Ferdy Sambo.
"Richard membahas tembakan Yosua, sehingga terjadi saling tembak antara mereka berdua."
Dan kita tahu, itu adalah cerita yang memang diskenariokan oleh Ferdy Sambo.
Yang sebenarnya terjadi, Brigadir J dibunuh oleh Ferdy Sambo.